RUANG PUBLIK

Indonesia Berlimpah Sumber Energi Terbarukan? Cek Daftarnya!

Indonesia Berlimpah Sumber Energi Terbarukan? Cek Daftarnya!

Belum lama ini Global Subsidies Initiative (GSI) menerbitkan laporan memprihatinkan terkait ketahanan energi Indonesia.

Dalam laporan berjudul Beyond Fossil Fuels: Indonesia’s fiscal transition (2019), GSI mengungkap bahwa pendapatan Indonesia dari sektor minyak dan gas terus menurun drastis dalam satu dekade terakhir.

Turunnya penerimaan dari sektor migas disebabkan cadangan energi fosil Indonesia kian menipis, sementara konsumsi domestik terus meningkat.

GSI lantas merekomendasikan agar Indonesia lebih serius mengembangkan dan memanfaatkan sumber daya energi terbarukan (renewable energy).

Wacana tentang renewable energy sebenarnya sudah dibicarakan pemerintah sejak lama. Namun, sampai sekarang perwujudannya belum terasa.

Berikut adalah daftar sumber energi terbarukan Indonesia yang dihimpun Abu Bakar Lubis, peneliti dari Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).

Kalau dilihat baik-baik, semua ini sungguh merupakan kekayaan Indonesia yang melimpah. Anugerah alam yang sangat mubazir jika tidak dimanfaatkan.


1. Energi Panas Bumi

Sebagai negara “Cincin Api”, sebagian besar wilayah Indonesia kaya akan sumber energi panas bumi atau geotermal.

Ratusan gunung api membentang sepanjang pulau Sumatera, Jawa, Bali, Nusa Tenggara Timur (NTT), Nusa Tenggara Barat (NTB), Kepulauan Banda, Halmahera, sampai Sulawesi. Dan di sepanjang jalur itu terdapat 217 daerah potensial untuk pengembangan geothermal.

Menurut data BPPT, potensi energi panas bumi yang dimiliki Indonesia adalah 19.658 megawatt. Rinciannya, di pulau Jawa 8.100 megawatt, Sumatera 4.885 megawatt, dan sekitar 7.000 megawatt sisanya tersebar di Sulawesi dan kepulauan lainnya.

Namun sayangnya, menurut pihak Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) sampai tahun 2018 lalu Indonesia baru bisa memanfaatkan sekitar 2.000 megawatt saja.


2. Energi Air

Indonesia memiliki potensi besar untuk mengembangkan pembangkit listrik tenaga air. Hal ini dipengaruhi topografi Indonesia yang bergunung-gunung dan berbukit, dialiri banyak sungai, serta memiliki banyak danau dan waduk yang dalam.

Menurut BPPT, besaran potensi energi air di Indonesia adalah 74.976 megawatt. Sekitar 70.776 megawatt berada di luar pulau Jawa.

Namun menurut catatan PT Perusahaan Listrik Negara (PLN), sampai tahun 2018 pemanfaatannya baru sekitar 6.600 megawatt saja.


3. Biodiesel

Biodiesel adalah bahan bakar yang dihasilkan dari olahan minyak kelapa sawit. Renewable energy ini tentu sangat potensial, mengingat produksi kelapa sawit Indonesia yang sangat besar.

Menurut data Gabungan Pengusaha Kelapa sawit Indonesia (GAPKI), sepanjang tahun 2018 Indonesia mampu menghasilkan minyak kelapa sawit sebanyak 43 juta ton.

BPPT menyebut bahwa biodiesel bisa menghasilkan energi serupa BBM solar. Kelebihannya, biodiesel bisa meningkatkan pelumasan mesin sehingga mesin lebih awet, serta jauh lebih ramah lingkungan karena tidak menghasilkan gas rumah kaca.

Namun, menurut data rilisan Kementerian Perindustrian, sampai tahun 2018 konsumsi biodiesel ini baru sekitar 10 persen dari total konsumsi energi nasional. Masih kalah jauh dibanding konsumsi bahan bakar fosil seperti minyak bumi, gas dan batu bara.


4. Energi Laut

Hampir dua pertiga wilayah Indonesia merupakan lautan. Selain menjadi sumber pangan dan pariwisata, laut juga potensial menjadi sumber renewable energy.

Menurut BPPT, dalam garis pantai sepanjang 800 kilometer saja (1 persen dari total garis pantai Indonesia) arus lautnya bisa menghasilkan listrik sebesar 16 gigawatt. Ini setara dengan seluruh pasokan listrik nasional pada tahun 2005.

BPPT juga memperkirakan, seandainya diolah, arus laut di seluruh pantai Indonesia dapat menghasilkan listrik sekitar 2 - 3 terrawatt.

Belum lagi kalau memperhitungkan energi panas laut. BPPT memperkirakan panas laut di Indonesia bisa menghasilkan daya sekitar 240.000 megawatt.

Sayangnya, BPPT menyebut bahwa teknologi pembangkit listrik tenaga laut belum banyak diteliti dan dikembangkan di Indonesia. Dengan begitu, pemanfaatannya di dalam negeri masih sebatas wacana saja.


5. Energi Surya

Sebagai negara tropis, Indonesia mendapat paparan sinar matahari hampir sepanjang tahun. Dengan begitu Indonesia seharusnya sangat mampu memanfaatkan teknologi surya.

Menurut perhitungan BPPT, sinar matahari di rata-rata kawasan Indonesia bisa menghasilkan daya harian sebesar 4,5 kilowatt/meter persegi.

Daya yang dihasilkan di Indonesia Timur bisa lebih kuat lagi karena mataharinya lebih terik, yakni 4,8 kilowatt/meter persegi.

Hanya saja, lagi-lagi pemanfaatan energi ini masih sangat minimal. Menurut Kementerian ESDM energi matahari baru digunakan sekitar 0,05 persen dari seluruh potensi yang ada.

(Sumber: Energi Terbarukan dalam Pembangunan Berkelanjutan, BPPT, 2007; dan berbagai sumber)

 

  • energi terbarukan
  • energi fosil
  • tenaga surya
  • biodiesel
  • geothermal
  • tenaga air
  • energi laut

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!