RUANG PUBLIK

(CEKFAKTA) Prabowo Khawatir Startup Level Unicorn Larikan Uang RI ke LN, Apa Benar?

"Dengan berkembangnya "unicorn", negara bisa mendapat tambahan aliran investasi, serta meningkatkan penerimaan pajak dari binis digital."

Adi Ahdiat

(CEKFAKTA) Prabowo Khawatir Startup Level Unicorn Larikan Uang RI ke LN, Apa Benar?
Presiden Jokowi bersama CEO Bukalapak Ahmad Zaky dan co-founder Bukalapak Fajrin Rasyiddi Jakarta, Kamis (10/1/2019). Bukalapak merupakan satu dari 4 perusahaan berlevel unicorn di Indonesia, selain Go-Jek, Tokopedia dan Traveloka. (Foto: ANTARA/Puspa Per

Dalam Debat Capres kedua yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta (17/02/2019), Capres nomor urut 01, Joko Widodo, dan Capres nomor urut 02, Prabowo Subianto, bersilang pendapat soal unicorn.

Dalam dunia startup, istilah “unicorn” mengacu pada perusahaan-perusahaan rintisan bidang information technology (IT) dengan valuasi lebih dari 1 miliar dolar AS atau setara Rp 14 triliun.

Jokowi menyebut ada tujuh unicorn di Asia, dan empat di antaranya berasal dari Indonesia yakni Go-Jek (valuasi diperkirakan hampir 10 miliar dolar AS), Tokopedia (7 miliar dolar AS), Traveloka (2 miliar dolar AS), dan Bukalapak (1,2 miliar dolar AS).

Go-Jek bahkan bisa segera naik kelas ke level ke decacorn, atau perusahaan rintisan dengan valuasi lebih dari 10 miliar dolar AS.

Capres nomor urut 01 mengatakan pihaknya akan mendukung kehadiran 1.000 startup baru di Indonesia. Sedangkan Capres nomor urut 02, Prabowo, justru menunjukkan pandangan pesimis terkait hal tersebut.

"Jadi kalau ada unicorn-unicorn, ada teknologi hebat, saya khawatir ini nanti mempercepat nilai tambah dan uang uang kita lari keluar negeri. Ini yang saya khawatir," ujar Prabowo di Hotel Sultan, Jakarta (17/02/2019).


Fakta: Unicorn Bisa Naikkan Penerimaan Pajak dan Investasi

Menurut pemeriksaan yang dilakukan CekFakta.com dan tim media dalam Presidential Debate Live Fact-Checking di kantor Google Indonesia, Jakarta (17/02/2019), kehadiran unicorn justru bisa mendorong perekonomian Indonesia.

Sebagaimana dilansir CekFakta.com, perkembangan dunia digital diproyeksikan bisa membuat penerimaan pajak negara semakin tinggi. 

Salah satu pendukungnya adalah pajak e-commerce yang akan berlaku mulai April 2019 mendatang. Dengan regulasi baru tersebut, para unicorn seperti Tokopedia dan Bukalapak dapat ditarik pajak. 

Dengan berkembangnya unicorn, negara juga bisa mendapat tambahan aliran investasi.

Menurut data yang dihimpun CNBC Indonesia, Go-Jek sudah berhasil menarik investasi asing sekitar Rp 140 triliun, Tokopedia sekitar Rp 8 triliun, Traveloka sekitar Rp 7 triliun, dan Bukalapak sekitar Rp 2 triliun.

Pandangan pesimistis Prabowo soal unicorn ini juga tidak sejalan dengan pandangan Cawapres-nya, Sandiaga Uno.

Dalam kesempatan berbeda, Sandiaga Uno pernah menyampaikan keinginan untuk mendorong kehadiran unicorn di Indonesia. Ia mengatakan bahwa, "Sangat memungkinkan bisa hasilkan 10 unicorn dalam 3 tahun ke depan, dari 4 yang sudah ada saat ini dan jadi 50 unicorn dalam 5 tahun ke depan,: jelasnya (21/11/2018).

(Sumber: www.cekfakta.com

  • debat capres
  • Prabowo Subianto
  • unicorn
  • investasi
  • Gojek
  • Tokopedia
  • Bukalapak
  • Traveloka

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!