RAGAM

ADV

Save the Children Perkuat Ketangguhan Masyarakat Rancaekek dalam Menghadapi Banjir

Banjir bukan hanya menjadi ancaman kesehatan bagi anak-anak, tetapi juga menghambat dalam mengakses pendidikan.

DIPERSEMBAHKAN OLEH Save the Children Indonesia / Paul M Nuh

EDITOR / Paul M Nuh

Save the Children Perkuat Ketangguhan Masyarakat Rancaekek dalam Menghadapi Banjir
Ketangguhan Masyarakat Berbasis Lanskap (KMBL) menanam pohon di sekolah. Foto: Save the Children.

KBR, Jakarta – Dalam sepuluh bulan terakhir, Save the Children Indonesia melalui program Ketangguhan Masyarakat Berbasis Lanskap (KMBL) telah menjangkau 43.800 masyarakat di Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Program ini bertujuan untuk melindungi anak-anak dan meningkatkan kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi risiko banjir. Dari total penerima manfaat, 15.260 anak-anak kini lebih terlindungi, sementara 28.554 orang dewasa diberdayakan untuk mengelola lingkungan mereka secara lebih berkelanjutan.

Banjir menjadi ancaman serius bagi anak-anak, yang merupakan kelompok paling rentan dalam situasi bencana. Mereka tidak hanya menghadapi risiko kesehatan, tetapi juga mengalami hambatan dalam mengakses pendidikan. Oleh karena itu, Save the Children mengedepankan perlindungan anak dengan berbagai strategi, termasuk peningkatan kesiapsiagaan komunitas, sistem peringatan dini, dan edukasi mengenai tindakan yang harus diambil saat banjir terjadi.


Banjir: Ancaman yang Meningkat

Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), dari 1 Januari hingga 8 Desember 2024, banjir menjadi bencana yang paling sering terjadi di Indonesia dengan 962 kejadian. Salah satu wilayah yang terdampak adalah Kecamatan Rancaekek, Kabupaten Bandung. Ketika banjir melanda, banyak rumah terendam, aktivitas sekolah terganggu, dan akses terhadap layanan kesehatan serta kebutuhan dasar menjadi terbatas.

Untuk mengatasi dampak banjir, Save the Children Indonesia bekerja sama dengan Yayasan SHEEP Indonesia, The Korea Financial Industry Foundation (KFIF), dan Save the Children Korea dalam menjalankan program KMBL. Program ini menggunakan pendekatan lanskap dari hulu ke hilir untuk membangun ketahanan masyarakat dalam menghadapi bencana.

red
Kampanye Ketangguhan Masyarakat Berbasis Lanskap (KMBL) di sekolah-sekolah. Foto: Save the Children.


Pendekatan Komprehensif dalam Pengurangan Risiko Bencana

Program KMBL mengimplementasikan berbagai strategi untuk menciptakan pendekatan yang menyeluruh dan berkelanjutan, antara lain:

  • Analisis Kesenjangan dan Infrastruktur

Save the Children mengidentifikasi kesenjangan dalam sistem peringatan dini serta infrastruktur yang rentan terhadap banjir. Hal ini memungkinkan peningkatan respons yang lebih efektif dalam menghadapi     bencana.

  • Pembentukan Satuan Tugas Siaga Warga Rancaekek

    Dibentuknya satuan tugas ini bertujuan untuk menyusun rencana aksi dan mengembangkan Standard     Operating Procedures (SOP) agar masyarakat memiliki panduan jelas dalam merespons banjir.

  • Peningkatan Sistem Peringatan Dini

    Bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat, Save the Children memperkuat sistem     peringatan dini dengan memasang alat tambahan di lokasi-lokasi strategis, meningkatkan efektivitas     deteksi dini banjir.

  • Pelatihan dan Edukasi Masyarakat

    Program ini juga mencakup pelatihan dan simulasi untuk meningkatkan kesadaran serta kapasitas     masyarakat, termasuk anak-anak, dalam menghadapi banjir. Edukasi ini meliputi langkah-langkah     penyelamatan diri serta pentingnya menjaga lingkungan melalui kegiatan seperti penanaman pohon.


Kolaborasi untuk Masa Depan yang Lebih Aman

Kolaborasi berbagai pihak menjadi kunci utama dalam menciptakan lingkungan yang lebih aman dan berkelanjutan bagi anak-anak serta masyarakat. Melalui program KMBL, masyarakat tidak hanya lebih siap menghadapi banjir, tetapi juga memiliki pemahaman yang lebih baik tentang pengelolaan lingkungan dan keterlibatan aktif dalam pengurangan risiko bencana.

Dengan pengalaman lebih dari 100 tahun, Save the Children terus berkomitmen untuk memastikan setiap anak memiliki masa depan yang lebih cerah. Organisasi ini bekerja sama dengan komunitas, pemerintah, dan mitra lainnya untuk memberikan perlindungan dan mendukung hak-hak anak di seluruh dunia.

Baca juga: Save the Children: Lindungi Anak dari Dampak Ganda Krisis Iklim

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!