RAGAM

Mahasiswa, Kunci dari Sebuah Bangsa dan Perannya

Talkshow “Tentang Bangsa, Mahasiswa, dan Perguruan Tinggi” pada Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB (OSKM ITB) 2023 di ITB pada Kamis, 17 Agustus 2023.

DIPERSEMBAHKAN OLEH Institut Teknologi Bandung / Iqbal Rizqy Ramadhan

Mahasiswa, Kunci dari Sebuah Bangsa dan Perannya
Suasana Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB (OSKM ITB) 2023 di ITB.

KBR, Jakarta – Institut Teknologi Bandung (ITB) usai melaksanakan acara Orientasi Studi Keluarga Mahasiswa ITB (OSKM ITB) tahun 2023 ini. Pada Kamis, 17 Agustus 2023 hari kedua acara diadakan talkshow dengan mengangkat tema “Tentang Bangsa, Mahasiswa, dan Perguruan Tinggi”.

Talkshow ini dikemas dalam dua sesi dengan Laksamana Sukardi (mantan menteri BUMN pada era Kabinet Gotong Royong) sebagai pembicara sesi pertama dan Karlina Supelli (Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarkara) sebagai pembicara sesi kedua.

red
Laksamana Sukardi - Mantan menteri BUMN pada era Kabinet Gotong Royong, Ekonom, Banker, dan Penulis.

Laksamana Sukardi sebagai lulusan Teknik Sipil Institut Teknologi Bandung menceritakan berbagai pengalamannya di dunia kerja.

"Di kuliah bukan hanya belajar mata kuliah saja, tetapi juga pola pikir kritis dan disiplin yang menjadi modal utama dalam dunia kerja," ujarnya.

Menurutnya, kuliah hanyalah sebuah awal saja. Perjalanan sebenarnya terjadi di dunia karier, ketika kita harus bisa mengutamakan pekerjaan dibandingkan dengan kekuasaan dan jabatan sehingga tidak salah asuh.

Laksamana juga berpesan bahwa maju atau tidaknya suatu bangsa akan ditentukan dari kualitas sumber daya manusianya.

red
Karlina Supelli - Direktur Program Pascasarjana Sekolah Tinggi Filsafat Driyarka.

Dalam sesi kedua, Karlina Supelli menuturkan bahwa mahasiswa sejatinya merupakan sebuah kelompok kecil yang memiliki sebuah privilege. Mahasiswa memiliki peran sebagai calon intelektual dan calon pemikir.

“Angkatan kerja Indonesia itu ada 147 juta orang, yang terbanyak itu lulusan sekolah dasar ke bawah, lulusan perguruan tinggi hanya 10% sehingga mahasiswa dapat dibilang sebagai kelompok privilege kecil yang nantinya akan memiliki ilmu yang dipakai saat bekerja,” ujarnya.

Dengan privilege tersebut, mahasiswa mengemban tanggung jawab yang akan muncul secara bertahap dalam perjalanan mereka sebagai mahasiswa dan agar mahasiswa membiarkan tanggung jawab tersebut muncul dalam proses kematangan mereka.

“Tanggung jawab pertama adalah saat Anda masuk ke perguruan tinggi. Anda masuk perguruan tinggi harus dengan keinginan untuk belajar dan mendapatkan ilmu. Belajarlah dengan bergembira, maka tanggung jawab akan datang dengan sendirinya,” ujarnya.

Menurut Karlina solusi dari berbagai macam permasalahan yang sedang dan akan dihadapi oleh para mahasiswa adalah kolaborasi.

“Kolaborasi antara ilmu itu sangatlah penting untuk menjawab tantangan dan persoalan yang ada. Selain itu, pentingnya kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat untuk menghasilkan solusi dari berbagai macam permasalahan yang sedang dihadapi” ujarnya.

Dengan demikian, mahasiswa dan masyarakat dapat bergandengan tangan untuk menyelesaikan permasalahan bersama.

Baca juga: Mempertanyakan Klaim Mendikbud soal Magang Kampus Merdeka Bikin Gampang Cari Kerja - kbr.id

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!