RAGAM
Iklan Judi Online Masif, Apa Dampaknya?
Berdasarkan survei Populix, ada sebanyak 84% responden mengamati bahwa iklan perjudian online sering kali masuk dalam konten-konten media sosial, situs web film dan gaming serta konten para influencer

KBR, Jakarta - Iklan judi online punya kontribusi besar dalam tingginya angka pengguna judi online di Indonesia. Iklan-iklan ini sering dijumpai di beragam platform dan situs daring. Berdasarkan survei Populix bertajuk “Understanding the Impact of Online Gambling Ads Exposure”, sebanyak 84% responden mengamati bahwa iklan perjudian online sering kali masuk dalam konten-konten media sosial, situs web film dan gaming serta konten para influencer yang melakukan promosi judi online.
Sebelumnya Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengungkap temuan perputaran uang di bisnis judi online selama 2023 ada sebanyak Rp327 triliun dalam 168 juta transaksi. Ini yang menjadi salah satu alasan Populix melakukan survei peredaran iklan judi online. Selain itu, Vivi Zabkie selaku Head of Social Research Populix juga mengatakan bahwa judi online membawa banyak kerugian dan juga berdampak pada kehidupan sosial, kesehatan, hingga hubungan pengguna dengan keluarga.
Baca juga:
- Menkominfo: Tak Ada Cuan Judi Online Mengalir ke Parpol
- Judi Online Marak karena Literasi Keuangan Rendah, Yakin?
Vivi juga menyoroti fenomena masifnya judi online ini ada kaitannya dengan kemampuan literasi digital pengguna internet di Indonesia dalam memahami algoritma yang belum terlalu baik. Menurutnya masyarakat Indonesia masih sulit menghindar dari pengaruh iklan judi online, sehingga tak sedikit yang terjebak dan sulit untuk berhenti.
“Sekali Anda mengklik iklan judi online, besok-besok muncul lagi. Dan variasi iklan itu banyak sekali. Saya rasa kita harus berkejaran ya dengan kecanggihan mereka yang mengelola judi online ini dengan trik mereka untuk masuk menjangkau pengguna baru dengan antisipasi kita. Pencegahan menurut saya juga harus mengejar dengan apa yang mereka lakukan,” jelas Vivi dalam Ruang Publik, Rabu, (21/02/24).

Menanggapi hal tersebut, Ibnu Dwi Cahyo, Pakar Keamanan Data Pribadi dan Executive Director Siber Sehat Indonesia menyebut masifnya iklan judi online terjadi karena adanya kebocoran data yang digunakan pelaku untuk mengakses basis data pengguna internet. Ibnu juga menambahkan bahwa masyarakat yang menjadi korban judi online bisa mengalami ketergantungan. Akhirnya ini akan berdampak pada perekonomian Indonesia dan menjadi kerugian negara.
“Ini sangat-sangat berbahaya karena kalau kita bilang per hari orang deposit Rp100 ribu terus hilang, seharusnya uang itu bisa buat beli beras atau buat uang jajan anaknya. Itu [kemudian] memengaruhi perputaran ekonomi di Indonesia”, ujar Ibnu.
Lalu bagaimana langkah pencegahan serta perlindungan diri dari masifnya iklan judi online di dunia maya? Simak jawabannya hanya di Ruang Publik KBR episode Iklan Judi Online Masif, Bagaimana Melindungi Diri Saat Berselancar di Dunia Maya? hanya di kbrprime.id.
Komentar
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!