RAGAM

ADV

Bersama Melawan Kekerasan: YGSI Gelar Puncak Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

Kegiatan bertujuan mengajak bersolidaritas dalam menghentikan kekerasan berbasis gender dan memberikan dukungan penuh bagi penyintas.

DIPERSEMBAHKAN OLEH KBR Media / Paul M Nuh

EDITOR / Paul M Nuh

Bersama Melawan Kekerasan: YGSI Gelar Puncak Peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan

KBR, Jakarta - Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) gelar acara puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan Terhadap Perempuan (16HAKTP) yang mengusung tema ‘Lindungi Semua, Penuhi Hak Korban, Akhiri Kekerasan Terhadap Perempuan’ di FX Sudirman Jakarta, Minggu, 8 Desember 2024.

Acara diisi berbagai kegiatan edukatif, antara lain talkshow bertema ‘Dunia Digital atau Medan Perang? Yuk, Jadi Pahlawan Pemberantas Kekerasan Online!’ yang mengupas berbagai bentuk kekerasan digital, dampak bagi korban, serta langkah-langkah menciptakan ekosistem digital yang aman dan inklusif, termasuk pemanfaatan fitur keamanan di media sosial dan membangun komunitas digital yang ramah perempuan.

"Acara puncak peringatan 16 Hari Anti Kekerasan terhadap Perempuan ini adalah wujud komitmen Yayasan Gemilang Sehat Indonesia dalam memperjuangkan hak-hak perempuan dan anak, serta menciptakan ruang yang aman dan inklusif. Melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk bersolidaritas dalam menghentikan kekerasan berbasis gender, baik di dunia nyata maupun maya, dan memberikan dukungan penuh bagi penyintas untuk memulihkan diri dan melanjutkan hidup mereka dengan penuh harapan." Ujar Ely Sawitri, Direktur Yayasan Gemilang Sehat Indonesia.

Tampil pula berbagai inisiatif inovatif dari komunitas anak muda penggiat pemenuhan hak kesehatan seksual dan reproduksi, serta pencegahan kekerasan berbasis gender dan seksual. Inisiatif-inisiatif ini didukung melalui Small Grant Initiative (SGI) program Power to You(th) yang secara khusus dirancang untuk mendorong partisipasi aktif orang muda dalam memperjuangkan hak-hak mereka untuk menciptakan perubahan yang berkelanjutan.

Sesi interaktif yang menggabungkan permainan seru dengan pembelajaran tentang Hak Kesehatan Reproduksi dan Seksual (HKSR) serta Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual (KBGS) juga menjadi bagian menarik dari acara ini. Sesi ini memberikan kesempatan bagi pengunjung untuk lebih memahami topik-topik tersebut dengan cara yang menyenangkan. Pengunjung juga diajak untuk melihat berbagai produk pengetahuan yang dikembangkan oleh YGSI dalam mendukung upaya pencegahan kekerasan dan promosi hak-hak seksual dan reproduksi.

Berdasarkan catatan tahunan (CATAHU) Komnas Perempuan, jumlah pengaduan kasus Kekerasan terhadap Perempuan pada tahun 2023 sebanyak 289.111, dimana 4.347 di antaranya merupakan pengaduan kasus ke Komnas Perempuan, sementara 3.303 kasus di antaranya merupakan kasus kekerasan berbasis gender. Data pengaduan kasus tersebut merupakan kekerasan berbasis gender (KBG) yang masih didominasi oleh kekerasan terhadap perempuan di ranah personal atau domestik sebanyak 284.741 kasus (98,5%), ranah publik sebanyak 4.182 kasus (1,4%), dan ranah negara sebanyak 188 kasus (0,1%). Sementara itu, tercatat sebanyak 838 kasus kekerasan seksual berbasis elektronik, dengan mayoritas pelaku berasal dari teman media sosial (447 pelaku). Hal ini menunjukkan bahwa perempuan sangat rentan terhadap kekerasan di ruang siber.

Baca juga: LBH APIK: Minim APH Berperspektf Gender saat Menangani Kekerasan Perempuan

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!