RAGAM

Forum Perberasan Nasional Jadi Upaya Mewujudkan Beras Berkelanjutan di Indonesia

Forum Perberasan Nasional Jadi Upaya Mewujudkan Beras Berkelanjutan di Indonesia

Beras menjadi komoditi yang sensitif dan vital dalam sistem pangan. Menurut Said Abdullah, Koordinator Nasional Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP), saat berbicara pada kegiatan FGD Kolaborasi Multipihak untuk pengembangan beras berkelanjutan, Rabu (1/12), pangan terutama beras meliputi banyak pihak, keilmuan dan lintas sektor.

Wulan Metafuri, Staff Direktur Pangan dan Pertanian BAPPENAS mengungkapkan bahwa tantangan ketahanan pangan terutama pada aspek akses pangan, kekurangan gizi, dan kelaparan harus dijawab dengan sistem pangan yang adil dan resilien. Ia menambahkan, sistem pangan yang demikian dapat dicapai melalui kolaborasi berbagai pihak.

Sementara itu dari Pemerintah, yang diwakili Muhammad Saifulloh, Asisten Deputi Pangan dan Bisnis Kemenko Perekonomian RI, mengungkapkan bahwa pemerintah akan menjamin kepastian hulu dan hilir pertanian, sehingga tercipta kepastian pendapatan bagi petani, pembangunan digital yang inklusif dan ketersediaan pangan bagi masyarakat.

“Kementan telah menjalankan program Korporasi Petani dan Pro Pak Tani yang menjamin keberhasilan produksi dan keberlanjutan pemasaran. Kementan juga siap mereplikasi jika ada praktik baik kemitraan multipihak perberasan di daerah yang telah berhasil.” Ungkap Rachmat M, Koordinator Padi Irigasi dan Rawa, Dirjen Tanaman Pangan Kementerian Pertanian RI.

Dalam kegiatan FGD ini, Dinas Pertanian Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Klaten dan Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Kabupaten Ngawi menyampaikan keberhasilan programnya.

Baca juga: Jokowi: Stok Beras Dalam Negeri Masih Sangat Baik

  • adv
  • pangan
  • Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP)
  • beras
  • komoditi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!