HEADLINE

Sepanjang Tahun ini, 240 Orang Tewas dan 1 Juta Lebih Mengungsi Akibat Bencana

"Bencana juga mengakibatkan 24 ribu rumah rusak"

Ninik Yuniati

Sepanjang Tahun ini, 240 Orang Tewas dan 1 Juta Lebih Mengungsi Akibat Bencana

KBR, Jakarta - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat bencana longsor paling banyak memakan korban jiwa di tahun 2015. Juru bicara BNPB Sutopo Purwo Nugroho mengatakan, dari total 240 orang yang tewas akibat bencana, 147 orang diantaranya atau sebanyak 64 persen disebabkan longsor.

Kata dia, sepanjang 2015, selain longsor, bencana juga didominasi oleh banjir dan puting beliung.

"95 persen adalah bencana hidrometerologi dan longsor itu adalah jenis bencana yang paling mematikan di tahun 2015. Sama seperti tahun 2014 lalu," kata Sutopo di BNPB, Jumat (18/12). 

Sutopo melanjutkan, "64 persen korban meninggal maupun hilang disebabkan oleh longsor, tapi kalau rumah rusak, sebagian besar atau hampir 56 persen disebabkan karena puting beliung."

Sutopo Purwo Nugroho menambahkan, dari jumlah kasus dan dampak yang ditimbulkan, bencana tahun 2015 menurun dibanding tahun 2014.  

Data BNPB menunjukkan, tahun 2015 terjadi  1582  kejadian bencana, yang menyebabkan 240 orang meninggal, 1,18 juta pengungsi  dan lebih dari 24 ribu rumah rusak. Kata Sutopo, bencana banjir, longsor dan puting beliung diperkirakan masih akan mendominasi tahun depan.

Jenis bencana hidrometerologi ini makin tinggi potensinya dengan fenomena La Nina yang muncul pertengahan tahun depan. Dampak La Nina diperkirakan mencapai puncaknya pada akhir 2016. 

  • bencana 2015 longsor
  • 240 tewas
  • bencana hidrometereologi
  • Juru bicara Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Sutopo Purwo Nugroho
  • puting beliung
  • 1
  • 18 juta pengungs
  • 24 ribu rumah rusak

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!