RAGAM

Satu Dekade CISDI, Transformasi Layanan Primer untuk Perkuat Sistem Kesehatan Nasional

"Selama sepuluh tahun perjalanannya, Pencerah Nusantara telah memberi dampak kepada lebih dari 13 juta penerima manfaat."

Iqbal Rizqy Ramadhan

Satu Dekade CISDI, Transformasi Layanan Primer untuk Perkuat Sistem Kesehatan Nasional
Kegiatan Perayaan Satu Dekade Program Pencerah Nusantara di Perpustakaan Nasional pada Sabtu, 5 November 2022.

KBR, Jakarta – Sabtu, 5 November 2022 Center for Indonesia’s Strategic Development Initiatives (CISDI) telah merayakan sepuluh tahun program penguatan layanan kesehatan primer Pencerah Nusantara melalui acara Satu Dekade Pencerah Nusantara: Aksi Bersama untuk Indonesia Sehat Setara di Perpustakaan Nasional. Perayaan ini sekaligus menegaskan komitmen CISDI untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan primer sebagai kunci menguatkan sistem kesehatan Indonesia.

Pencerah Nusantara pertama kali digelar pada 2012 sebagai sebagai intervensi kesehatan untuk mencapai target pembangunan nasional di bidang kesehatan. Diah Satyani Saminarsih, Founder & CEO CISDI, adalah penggagas dan perintis Pencerah Nusantara, “Layanan kesehatan primer yang paling dekat dengan masyarakat, seperti puskesmas, memiliki fasilitas dan jumlah tenaga kesehatan yang sangat timpang dibanding rumah sakit. Tujuan Pencerah Nusantara adalah untuk menutup celah akses tersebut agar semua orang, tanpa memandang lokasi dan kelas sosial, mempunyai kemudahan akses dan mendapat layanan kesehatan yang berkualitas,” tuturnya.

Melalui Pencerah Nusantara, tenaga kesehatan terlatih dan profesional dikirimkan ke berbagai daerah untuk memperkuat layanan kesehatan primer di tingkat kecamatan. Mereka melaksanakan intervensi bekerja sama dengan kader kesehatan, tokoh masyarakat, komunitas, akademisi, bisnis, hingga media. Tim multidisipliner ini menguatkan sistem kesehatan setempat dengan meningkatkan kualitas manajemen puskesmas, advokasi berbagai isu kesehatan, hingga mendorong masyarakat lebih memperhatikan kesehatan.

“Sebagai platform aksi bersama, Pencerah Nusantara menjadi pelopor pengetahuan, sumber inovasi yang dinamis, katalis untuk solusi dan pendorong akuntabilitas tata kelola layanan publik. Aspek-aspek fundamental inilah yang mempunyai kekuatan sebagai pengubah dan akan membawa layanan kesehatan primer di Indonesia ke arah ideal,” ujar Diah.

Sebagai contoh, anggota Tim Pencerah Nusantara pernah membantu puskesmas mengolah daun kelor menjadi makanan yang kaya gizi, melaksanakan edukasi pentingnya ASI eksklusif, hingga mempromosikan pola hidup bersih dan sehat dengan mendorong kepala desa menghadirkan jamban dan toilet umum bagi masyarakat.

Pada awal masa pandemi, intervensi Pencerah Nusantara berevolusi menjadi tim respon COVID-19 di tingkat layanan kesehatan primer. Intervensinya merambah daerah urban melalui program Pencerah Nusantara COVID-19 (PN COVID19) dan Puskesmas Terpadu dan Juara (PN-PUSPA). Tim PN COVID-19 dan diikuti oleh PUSPA, menguatkan respons penanganan wabah di fasilitas kesehatan primer melalui pelatihan SDM puskesmas, edukasi kesehatan COVID-19 kepada warga, hingga meningkatkan performa tracing, testing dan treatment (3T).

Tak berhenti di sana, Pencerah Nusantara meneruskan inovasinya dengan menambah titik prioritas pada kader kesehatan melalui pengutamaan vaksinasi COVID-19 bagi kelompok rentan dan memulihkan layanan kesehatan esensial yang terbengkalai selama pandemi. Inovasi terkini dari format Pencerah Nusantara ini dikenal dengan nama Puskesmas Responsif-Inklusif Masyarakat Aktif Bermakna (PN PRIMA), dengan daerah intervensi di Kabupaten Bekasi, Kota Depok dan Kota Bandung.

“Hingga hari ini Pencerah Nusantara telah memiliki portofolio yang sangat baik untuk wujudkan reformasi sistem kesehatan nasional. Program ini memiliki karakter team based, adaptif dengan kebutuhan dan perkembangan zaman, dan yang paling penting menerapkan prinsip keadilan serta kesetaraan,” ujar Diah.

Selama sepuluh tahun perjalanannya, Pencerah Nusantara telah memberi dampak kepada lebih dari 13 juta penerima manfaat. Inisiatif ini juga berhasil melatih lebih dari 1.000 tenaga kesehatan muda dan menggerakkan setidaknya 10.000 kader kesehatan masyarakat di 29 kabupaten dan kota di Indonesia.

Pencerah Nusantara juga telah meraih berbagai penghargaan nasional dan internasional, seperti:

  1. 2013: “Inovasi Sosial Terbaik” dari The Economist Intelligence Unit pada The Economist Health Conference di Kuala Lumpur, Malaysia.
  2. 2014: “Best Innovation on Interprofessional Collaboration on Health” di Konferensi ke-7 All Together for Better Health di Pittsburgh, Amerika Serikat.
  3. 2015: “Global Silver Award” di Open Government Award di Kota Meksiko, Meksiko
  4. 2015: Pencerah Nusantara direplikasi Kementerian Kesehatan RI menjadi program bernama “Nusantara Sehat”. Program masih berjalan hingga saat ini.
  5. 2018: Menjadi studi dalam Indonesia Development Forum di Jakarta, Indonesia.
  6. 2021: PUSPA menjadi salah satu faktor penting keberhasilan Gubernur Jawa Barat, Bapak Ridwan Kamil, meraih penghargaan People of The Year sebagai “Best Governor for Healthcare and Action Against Pandemic.”
  7. 2022: PUSPA menjadi salah satu faktor Jawa Barat meraih Penghargaan Pembangunan Daerah (PPD)

Di masa depan, inovasi seperti Pencerah Nusantara menjadi semakin relevan, apalagi melihat sistem kesehatan nasional sempat terguncang di masa pandemi karena fundamental layanan kesehatan primer yang belum kuat. “Layanan kesehatan primer unggul dalam upaya promotif dan preventif, seperti pencegahan, deteksi dini, promosi kesehatan, hingga manajemen pelayanan kesehatan, dibanding rumah sakit yang cenderung berbiaya besar dalam pengelolaan maupun aksesnya. Sudah saatnya ada layanan kesehatan primer yang transformatif, berkualitas namun terjangkau di tengah masyarakat, dan kami berkomitmen untuk terus membantu mewujudkannya,” ujar Diah.

Acara perayaan Satu Dekade Pencerah Nusantara akan dimeriahkan gelaran teater yang menggambarkan perjalanan Pencerah Nusantara selama 10 tahun terakhir, diskusi bersama kader dan tenaga kesehatan puskesmas mengenai intervensi kesehatan di tengah pandemi hingga pameran foto perjalanan tim Pencerah Nusantara dan kader kesehatan.

Baca juga: Satu Dekade Pencerah Nusantara: Aksi Bersama untuk Indonesia Sehat Setara - kbr.id

Editor: Paul M Nuh

  • layanan primer
  • kesehatan
  • cisdi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!