BERITA
FOMO Sapiens : #BubarkanMUI dan Oversharing Data Pribadi di IG
"#BubarkanMUI dan Oversharing Data Pribadi di IG"
Aika Renata
KBR, Jakarta – Majelis Ulama Indonesia (MUI) kembali jadi sorotan lepas wacana pembentukan pasukan siber atau cyber army untuk melawan buzzer di media sosial yang dianggap seringkali menyerang ulama dan umat islam. Sebelumnya, #BubarkanMUI mengemuka pasca penangkapan anggota Komisi Fatwa MUI, Ahmad Zain an-Najah terkait dugaan terorisme.
Fitur terbaru ‘Add Yours’ Instagram yang bikin penggunanya berbagi informasi bahkan data pribadi berpeluang disalahgunakan, semisal untuk penipuan.
Kabar-kabar di atas menjadi bahasan di FOMO Sapiens minggu ini.
1. #BubarkanMUI
Pasca ditangkapnya salah anggota Komisi Fatwa MUI ditangkap Densus 88 Antiteror karena adanya dugaan keterlibatan aksi terorisme, #BubarkanMUI sempat jadi trending di Twitter. Polemik ini berujung usulan pembubaran organisasi keagamaan tersebut. Belum reda polemik tersebut, MUI kembali disorot perkara rencananya membentuk pasukan siber untuk melawan buzzer. Perlukah? Seperti apa selengkapnya?
Baca juga : Wapres: Tuntutan Pembubaran MUI Tak Rasional
2. Oversharing Data Pribadi di IG
Fitur ‘Add Yours’ Instagram menjadi trend belakangan ini. Fitur baru ini memungkinkan penggunanya untuk berbagi informasi mulai dari hal-hal remeh temeh hingga spill data pribadi semisal nama panggilan, tanggal lahir, hingga alamat rumah. Hal ini rentan disalahgunakan. Seberapa penting membagi informasi pribadi di medsos?
Baca juga : Riset Siber: Data Bocor, Rentan Disalahgunakan Pelaku Terorisme
Dengarkan obrolan selengkapnya bersama Aika Renata dan Malika di FOMO Sapiens pekan ini. Jangan ketinggalan juga obrolan mengenai Panglima TNI baru, Andika Perkasa dan 3 siswa SD yang tidak naik kelas selama 3 tahun berturut-turut karena agama yang dianutnya.
*Kami ingin mendengar saran dan komentar kamu terkait podcast yang baru saja kamu simak, melalui surel ke [email protected]
- #podcast
- #fomosapiens
- #medsos
- #BubarkanMUI
- #datapribadi
- #panglimatni
- #tarakan
- #saksiyehuwa
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!