RAGAM

Mensos: Warga Terdampak Pandemi Covid-19 yang Belum Dapat Bansos Jangan Ragu untuk Mengadu

"Mensos Juliari: “Gunakan bantuan sebaik-baiknya. Jangan gunakan untuk membeli rokok.""

Paul M Nuh

Mensos: Warga Terdampak Pandemi Covid-19 yang Belum Dapat Bansos Jangan Ragu untuk Mengadu
Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Pemalang dan Purbalingga, Jawa Tengah( 20/11)

PEMALANG - Di tengah pandemi, di tengah banyaknya lembaga pemerintah menggulirkan bantuan untuk warga terdampak pandemi Covid-19, masih ada saja beberapa warga yang belum mendapat bantuan sama sekali. Mereka bukannnya mengunjungi lembaga-lembaga yang ditunjuk untuk menyalurkan bantuan, seperti RT, RW, lurah, dan pejabat terkait lainnya. Mereka mengadu di sosial media.

Menteri Sosial Juliari P. Batubara saat menyaksikan penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) di Kabupaten Pemalang dan Purbalingga, Jawa Tengah( 20/11) berpesan, masyarakat yang belum mendapat bantuan untuk tidak mengadu di sosial media. Datangilah kantor desa, kantor kecamatan, sehingga dapat dilayani dan didata dengan benar.

Ia meminta masyarakat tidak ragu. Sebab pada dasarnya aparat pemerintah, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat. "Pejabat publik apakah menteri, gubernur, bupati Walikota, anggota DPR dan juga pendamping, merupakan pelayan masyarakat. Bukan masyarakat yang melayani kita. Jadi kita berjuang untuk masyarakat," katanya.

Mensos mengingatkan, menyalurkan bansos juga bukan pekerjaan mudah. Sebab, setelah Kemensos mengalokasikan kuota bantuan, ternyata daerah tidak bisa menyerap. "Kabupaten Pemalang merupakan daerah yang responsif. Buktinya dari kuota penerima bantuan yang diberikan bisa diserap dengan baik. Ini semua tergantung dari keaktifan kepala daerah dalam berkomunikasi dengan Kemensos," kata Mensos.

Dalam kunjungan kali ini, Mensos menyaksikan penyaluran BST di dua lokasi di Jawa Tengah, yakni Kantor Pos Taman, Kecamatan Pemalang, Kabupaten Pemalang, dan di Kantor Kecamatan Karanganyar, Kabupaten Purbalingga. Dalam kesempatan sama, Mensos juga berdialog dengan pendamping PKH di dua kabupaten tersebut.

Dalam kesempatan itu Mensos Ari menyatakan, BST diberikan kepada keluarga miskin, tidak mampu, dan/atau rentan yang terkena dampak wabah Covid-19. Ia menyatakan, pandemi membuat sebagian besar masyarakat kehilangan pekerjaan dan pada gilirannya tidak bisa memenuhi kebutuhan dasarnya.

Ia meminta agar bantuan dapat digunakan sebaik-baiknya. “Gunakan bantuan sebaik-baiknya. Jangan gunakan untuk membeli rokok,” katanya. Tak lupa ia mengingatkan, bahwa bansos sifatnya sementara.

Kemensos menyalurkan BST di Provinsi Jawa Tengah kepada sebanyak 1.412.938 KPM di 35 Kabupaten/kota.

Di Kabupaten Pemalang tercatat 38.952 KPM BST tersebar pada 14 kecamatan dengan nilai Rp.11.685.600.000/bulan. BST di Kabupaten Purbalingga terdaftar sebanyak 30.603 KPM tersebar pada 18 kecamatan dengan nilai total Rp. 9.180.900.000.

Sementara untuk Program Sembako/Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) di Provinsi Jawa Tengah, menjangkau 3.431.209 KPM tersebar di 35 Kabupaten/kota

Di Kabupaten Pemalang terdapat 171.684 KPM Program Sembako/BPNT yang tersebar pada 14 kecamatan dengan nulis bantuan Rp.34.336.800.000/bulan.

Di Kabupaten Purbalingga terdapat 110.241 KPM tersebar pada 18 kecamatan dengan nilai Rp.22.048.200.000.

Pelaksanaan BST disalurkan oleh PT. Pos Indonesia dan Himbara, Bantuan Pangan Non Tunai Program Sembako oleh Himbara. Mensos menyampaikan ucapan terima kasih kepada Direksi PT Pos, Bank-bank Himbara, pemerintah daerah, para pendamping, dan semua pihak yang membantu kelancaran pelaksanaan program.

Tahun di 2021, program BST masih dilanjutkan untuk menjaga ketahanan ekonomi nasional kepada 10 juta KPM pada 34 provinsi dilaksanakan selama 6 bulan dari Januari sampai Juni 2021 dengan anggaran total Rp12 triliun. Demikian juga Program Sembako/BPNT untuk 18,5 jt KPM dengan anggaran total Rp45,12 triliun.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

  • nativead
  • #satgascovid19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #jagajarak
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #cucitanganpakaisabun
  • #cucitangan
  • #KBRLawanCovid19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!