RAGAM
Pemeriksaan PCR di Indonesia Capai 82,51 Persen dari Target WHO
"Pada Juni 2020 lalu, Indonesia hanya mampu mencapai pemeriksaan 16,86% dari target WHO. Di Oktober ini, Kata Wiku, pemerintah telah mencapai 82,51% dari target WHO."
Paul M Nuh
JAKARTA - Pemerintah terus meningkatkan kapasitas dan jumlah pemeriksaan (testing) Covid-19 agar mencapai target rekomendasi yang ditetapkan Badan Kesehatan Dunia (WHO), yaitu 1 : 1000 penduduk per minggu.
Menurut Koordinator Tim Pakar dan Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito, dengan asumsi jumlah penduduk Indonesia sebesar 267 juta jiwa, maka target WHO adalah pemeriksaan PCR Covid-19 kepada 267 ribu orang per minggu.
Pada Juni 2020 lalu, Indonesia hanya mampu mencapai pemeriksaan 16,86% dari target WHO. Di Oktober ini, Kata Wiku, pemerintah telah mencapai 82,51% dari target WHO.
Dalam keterangan pers pers yang disampaikan melalui kanal YouTube Sekretariat Presiden, Kamis (22/10/2020), Wiku menyebut tantangan besar lainnya karena Indonesia berbentuk negara kepulauan dan menjadi karakteristik yang membedakan dengan negara-negara lain di dunia. Sehingga kendalanya dalam hal transportasi logistik pengiriman spesimen dan pelaporan hasil pemeriksaan.
Hal ini menjadi kendala juga dalam distribusi alat-alat penunjang seperti reagen, mesin PCR dan alat habis pakai yang mempengaruhi kapasitas sebuah laboratorium dalam melakukan pemeriksaan Covid-19.
"Mohon seluruh Pemerintah Daerah untuk segera berkomunikasi dengan Kementerian Kesehatan maupun Satgas Covid-19 apabila membutuhkan bantuan dalam penanganan Covid-19," pesan Wiku.
(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).
- nativead
- #satgascovid19
- #IngatPesanIbu
- #pakaimasker
- #jagajarak
- #hindarikerumunan
- #cucitanganpakaisabun
- #KBRLawanCovid19
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!