NUSANTARA

Kembali Zona Merah, Pemkab Cilacap Tunda Simulasi Belajar Tatap Muka di Lebih 150 Sekolah

Kembali Zona Merah, Pemkab Cilacap Tunda Simulasi Belajar Tatap Muka di Lebih 150 Sekolah

KBR, Cilacap- Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah menunda simulasi belajar tatap muka. Saat ini seratus lebih sekolah percontohan telah siap melakukan belajar tatap muka dan sudah mengantongi izin bupati sebagai Ketua Satgas Penanganan Covid-19.

Kepala Bidang Pendidikan Dasar Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Cilacap, Kastam mengatakan penundaan dilakukan lantaran daerah ini kembali zona merah, menyusul melonjaknya jumlah pasien Covid-19. Sementara, simulasi pembelajaran tatap muka disyaratkan minimal zona kuning.

Dia menjelaskan, Sebanyak 157 sekolah jenjang SD, SMP dan setara SLTA telah didata dan siap melakukan belajar tatap muka. Namun, pelaksanaan kini ditunda untuk waktu yang tak ditentukan. Sekolah itu terdiri dari 27 SMP, tiga SMK, tujuh SMA, dan 120 SD.

"Tertunda lagi karena zonanya boleh dilaksanakan minimal zona kuning. Kalau izin sudah siap, kemudian protokol sudah siap, sekolah juga sudah siap. Cuma zona saja yang belum siap. Kita menyiapkan seluruhnya, ada 157 sekolah,” kata Kastam.

Lebih lanjut Kastam mengemukakan, sebelumnya Cilacap berstatus zona kuning. Akan tetapi status itu berubah setelah kasus Covid-19 d  kembali melonjak seturut terkuaknya sejumlah klaster, seperti pesantren, sekolah, kantor, dan keluarga.

Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan  3M, yakni;  Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

  • #KBRLawanCovid
  • #cucitangan
  • #IngatPesanIbu
  • COVID-19
  • #pakaimasker
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #jagajarak
  • #cucitanganpakaisabun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!