RAGAM

Percepat Upaya Penurunan Stunting, BKKBN dan TNI Kunjungi Manggarai Barat

"Provinsi NTT menjadi provinsi dengan tingkat prevalensi stunting paling tinggi di Indonesia yakni 37,8. "

Percepat Upaya Penurunan Stunting, BKKBN dan TNI Kunjungi Manggarai Barat

KBR, Mannggarai - Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) dan Dharma Pertiwi TNI makin erat bekerja sama untuk upaya percepatan penurunan stunting. Kunjungan dilakukan ke Kabupaten Manggarai Barat, Provinsi Nusa Tenggara Timur.

Kabupaten Manggarai Barat merupakan daerah dengan prevalensi stunting yang tinggi, 38,5. Daerah ini merupakan tujuan roadshow keenam setelah Bandung, Medan, Aceh, Mojokerto, dan Lombok.

Kepala BKKBN Dr. (HC) dr. Hasto Wardoyo,Sp.OG (K) dan Ketua Umum Dharma Pertiwi Diah Erwiany Trisnamurti Hendrati (Hetty) Andika Perkasa melepas tim baksos secara simbolis yang terdiri dari Babinsa, Babinpotmar dan Babinkamtibmas dengan Sea Rider Lanal Labuhan Bajo di pelabuhan Water Front.

Hasto menjelaskan inti acara merupakan bakti sosial dengan berbagai bentuk. Bentuk baksos berupa komunikasi, informasi dan edukasi yang dirangkai dengan demo masak produk lokal pencegah stunting. Baksos juga dirangkai dengan melakukan pelayanan keluarga berencana. “Karena dengan KB stuntingnya akan turun, stunting banyak terjadi karena anaknya terlalu banyak dan jaraknya terlalu deket,” lanjut Dokter Hasto.

Provinsi NTT menjadi provinsi dengan tingkat prevalensi stunting paling tinggi di Indonesia yakni 37,8. Itulah kenapa NTT menjadi daerah prioritas dalam penurunan stunting.

Hasto menyebutkan bahwa banyak sekali keluarga yang rentan stunting. Misalnya keluarga yang terlalu muda, hamil di bawah usia 20 tahun. Atau keluarga yang terlalu tua, ingin hamil tapi sudah berusia di atas 35 tahun. Terlalu sering melahirkan dengan jarak kelahiran kurang dari 3 tahun juga bisa jadi pemicu stunting.

Baca juga: Ribuan Anak di Pedalaman Aceh Alami Stunting - kbr.id

  • adv
  • stunting
  • prevalensi
  • hamil muda
  • baksos

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!