RAGAM

Tekan Emisi Karbon dengan Mobil Listrik

Tekan Emisi Karbon dengan Mobil Listrik

Indonesia telah menargetkan pengurangan emisi sebesar 29% atau 41% di tahun 2030 dengan bantuan internasional. Salah satu strategi pengurangan emisi Indonesia adalah mobil listrik. Menurut Wakil Direktur Utama PT PLN (Persero) Darmawan Prasodjo dalam siaran pers Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral pada 1 September lalu, mobil listrik hanya menghasilkan emisi CO2 sebanyak 850 gram untuk jarak 10 km perjalanan. Jauh lebih kecil dari mobil bensin yang emisinya sebesar 2,4 kg.

Selain ramah lingkungan, mobil listrik ternyata lebih hemat. Jika dalam jarak tempuh 10 km mobil bensin membutuhkan 1 liter (Rp9.000), setara 1 kWh yang dibutuhkan mobil listrik yang hanya sebesar Rp1.500. Tapi apakah mobil listrik memerlukan perlindungan asuransi seperti halnya mobil konvensional? Jawabnya ya, karena sama-sama merupakan aset yang perlu dipelihara karena memiliki risiko kerusakan.

PT Asuransi Tugu Pratama Indonesia Tbk (Tugu Insurance), emiten anak BUMN Pertamina telah bekerja sama dengan PT Hyundai Motors Indonesia dalam penyediaan asuransi mobil listrik. Diketahui Hyundai sudah memiliki beberapa line-up mobil listrik di Indonesia, antara lain IONIQ dan KONA.

Produk asuransi yang ditawarkan adalah t-drive, yang menjadi salah satu langkah Tugu Insurance untuk mendukung pencapaian SDGs di Indonesia. Pilihan pertanggungannya antara lain "New for Old", yaitu penggantian mobil baru apabial terjadi kerusakan total dalam periode satu tahun, atau "Cover for Charging Protection" untuk cover charger. Semua proses perbaikan dilakukan di bengkel resmi Hyundai.

Informasi lebih lanjut bisa hubungi Call TIA 1500 458 atau dapat mengakses situs web www.tugu.com.

baca juga: Segala Dalam Nada: Hutan Itu Indonesia Ajak Anak Muda #JagaHutan dengan Adopsi Pohon

  • adv
  • Tugu Insurance
  • mobil listrik
  • ramah lingkungan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!