BERITA
Partisipasi Pemilih Disabilitas Capai Rekor Tertinggi, Aksesibilitas Dikeluhkan
KBR, Sukoharjo- Partisipasi pemilih dari kalangan disabilitas pada pilkada tahun lalu di Sukoharjo, Jawa Tengah mencapai angka tertinggi sepanjang sejarah kepemiluan.
Komisioner Komisi Pemilihan Umum (KPU) Sukoharjo, Suci Handayani menyebut, angka partisipasi pemilih disabilitas pada pilkada tahun lalu mencapai 50 persen. Atau, meningkat 20 persen dibandingkan partisipasi pemilih disabilitas, pada pemilu tahun sebelumnya.
Sedangkan bila dihitung per provinsi, maka partisipasi pemilih disabilitas se-Jawa Tengah masih kurang, atau baru mencapai 33 persen.
"Jadi kami kemarin mencatat di angka 49,9%, jadi ini nanti bisa dicek. Jadi ini partisipasi tertinggi dari semua pemilihan khusus untuk teman-teman disabilitas. Meskipun memang belum maksimal, jadi kita masih di angka 50% dan ini memang faktanya seperti itu, tetapi juga catatannya ini tertinggi sepanjang sejarah kepemiluan di Sukoharjo. Dan di Pemilu 2019 kemarin, kita juga belum tinggi, masih di angka 33%, sedangkan kalau se-Jawa Tengah di 35%," ujar Komisioner KPU Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, Suci Handayani (23/9/2021) saat diskusi daring di kanal Youtube Bawaslu Sukoharjo.
Suci mengklaim, pada pilkada tahun lalu, petugas dari Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) berupaya mendata dan memenuhi berbagai kebutuhan bagi pemilih disabilitas di TPS.
Namun, saat pemutakhiran Data Pemilih Tetap (DPT), masih ada keluarga yang merahasiakan status anggota keluarganya yang disabilitas. Akibatnya, mereka kehilangan hak suara.
Baca juga: Difable Tuntut TPS Ramah Buat Mereka
Validasi Data Pemilih Disabilitas
Sementara itu, Ketua Paguyuban Disabilitas "Sehati" Sukoharjo, Jawa Tengah, Edy Supriyanto meminta penyelenggara pemilu memverifikasi ulang angka partisipasi pemilih disabilitas di Sukoharjo, pada pilkada tahun lalu.
Sebab menurutnya, ada selisih angka antara jumlah disabilitas dan yang terdata sebagai pemilih. KPU Sukoharjo mengklaim, jumlah pemilih disabilitas mencapai 4.100-an orang. Padahal, jumlah disabilitas se-Sukoharjo 5.700-an orang."Itu terkait dengan pelaksanaan, aksesibilitas terutama di TPS. Karena pada saat Pilgub kemarin, ada beberapa TPS yang berada di dalam rumah penduduk yang notabene itu kurang aksesibel," ujar Ketua Paguyuban Disabilitas "Sehati" Sukoharjo, Jawa Tengah, Edy Supriyanto di acara yang sama.
Baca juga: Soal Pendataan Pemilih Difabel, Begini Rekomendasi Bawaslu ke KPU
Ketua Paguyuban Disabilitas "Sehati" Sukoharjo, Jawa Tengah, Edy Supriyanto juga mengeluhkan soal aksesibilitas pemilih di TPS, terutama untuk pengguna kursi roda dan tunanetra.Edy mengusulkan disediakan layanan antar-jemput ke TPS, oleh petugas penyelenggara pemilu bagi pemilih disabilitas. Sebab, layanan seperti itu juga dilakukan terhadap pemilih kelompok lansia.
Editor: Sindu
- pemilih disabilitas
- pemilih difabel
- Bawaslu
- KPU
- Pemilu
- Pilkada
Komentar (0)
KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!