BERITA

Penanganan Pandemi dan Vaksinasi di Indonesia Belum inklusif

Penanganan Pandemi dan Vaksinasi di Indonesia Belum inklusif

KBR, Jakarta- Kelompok rentan masih sulit mengakses layanan kesehatan dan edukasi seputar pandemi Covid-19. Hal ini menjadi salah satu faktor yang membuat penyebaran virus korona tak terkendali. Kelompok rentan itu antara lain, masyarakat miskin, disabilitas, dan kaum minoritas gender.

Ketimpangan tersebut menjadi salah satu masalah yang disorot Pandemic Talks, sebuah platform data dan info Covid-19 di Indonesia.

Salah satu kontributor kesehatan publik dari Pandemic Talks Pritania Astari menyebut penanganan pandemi dan vaksinasi di Indonesia masih belum inklusif. 

Padahal menurutnya, pelibatan kelompok rentan dalam penanganan pandemi dapat mencegah penyebaran virus Covid-19.

“Nah, tapi kemudian tidak dilakukan penelusuran kontak lebih lanjut lagi karena kita penelusuran kontaknya baru sampai dengan ring 1 biasanya, ya. Jadi ART-nya ketemu positif kemudian dilakukan isolasi. Tapi orang-orang yang menularkan ke ART ini tidak diisolasi, sehingga yang begitu, akan terjadi terus lingkaran setan, dan semua rumusan masalah ini pada akhirnya berakar pada satu masalah besar yaitu akses,” kata Pritania dalam konferensi pers daring mengenai pelibatan kelompok rentan dalam penanganan pandemi, Selasa, (10/08/2021).

Baca juga:

Vaksinasi

Pritania menambahkan, vaksinasi bagi kelompok rentan di Indonesia juga terbilang masih sangat rendah. Data menunjukkan vaksinasi bagi kelompok lanjut usia masih di bawah 25 persen.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyarankan ada prioritas vaksinasi bagi kelompok rentan seperti orang tua, disabilitas, dan kaum minoritas.

Pritania menyarankan, pemerintah memprioritaskan program edukasi dan penanganan pandemi Covid-19 terhadap kelompok rentan. Salah satunya melalui strategi komunikasi yang baik agar dapat dipahami masyarakat.

Ia berharap media juga ikut serta mengambil peran dalam mengangkat isu yang ada di kelompok rentan.

Aksesibilitas

Di Kabupaten Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat (NTB), kelompok disabilitas di sana meminta pemerintah setempat memberikan prioritas vaksinasi Covid-19 kepada mereka.

Ketua Himpunan Wanita Disabilitas Indonesia (HWDI), Kabupaten Lombok Tengah, Sima Wandasari menyebut kelompok disabilitas belum mendapat prioritas dan aksesibilitas dalam memperoleh vaksin. Ia mengaku sudah menghadap ke Dinas Kesehatan Lombok Tengah terkait hal ini.

"Kami memang menginginkan vaksinasi khusus yang melayani teman-teman disabilitas HWDI. Namun, belum ada di Lombok Tengah. Masih umum sih. Kita harus daftar online. Teman-teman tidak bisa gimana sih alur pendaftaran vaksinasi itu seperti apa," kata Sima Wandasari, Selasa (10/8).

Baca juga:

Ketua HWDI Kabupaten Lombok Tengah Sima Wandasari mendorong pemerintah daerah memenuhi kebutuhan kelompok disabilitas di sejumlah fasilitas pelayanan publik.

Sebab menurutnya, fasilitas pelayanan publik seperti di puskesmas, belum tersedia tempat cuci tangan pakai sabun (CTPS) yang mudah diakses disabilitas.

Selain itu, HWDI juga menyarankan petugas pelayanan publik menggunakan masker transparan. Tujuannya, agar kelompok disabilitas tunarungu bisa berkomunikasi dengan petugas.

Editor: Sindu

  • Kelompok Rentan
  • Disabilitas
  • Difabel
  • Covid-19
  • pandemi covid-19
  • HWDI
  • Pandemic Talks
  • Kemenkes
  • Kemensos
  • KPCPEN
  • Satgas Covid-19
  • Kelompok Minoritas
  • Vaksinasi Covid-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!