RAGAM

LSPR Literasi Desa: Pangkas Kendala Komunikasi dengan Desa Berbasis Digital

"Penting bagi desa untuk melakukan upaya digitalisasi. Dengan demikian, masyarakat jika memerlukan surat pengantar atau dokumen lainnya cukup melalui email atau layanan pesan teks seperti WhatsApp."

LSPR Literasi Desa: Pangkas Kendala Komunikasi dengan Desa Berbasis Digital
Tangkapan layar Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital

Muara Gembong - Pandemik Covid 19 memaksa kita untuk bekerja, belajar, dan memaksimalkan aktivitas dari rumah. Semua orang harus mampu beradaptasi dan bertransformasi menjadi semakin melek teknologi.

Sebagai wujud pengabdian kepada masyarakat, Institut Komunikasi dan Bisnis (IKB) LSPR untuk menginisiasi Program LSPR Literasi Desa. Salah satu kegiatan bertajuk “Pelatihan Komunikasi Organisasi Desa Berbasis Digital” diselenggarakan pada 29 Juli 2021, pukul 09.00–12.00 WIB untuk perangkat desa di lingkup Kecamatan Muara Gembong, Kabupaten Bekasi, Provinsi Jawa Barat. Peserta yang dilatih merupakan perwakilan dari Kelurahan/Desa Jaya Sakti, Pantai Harapan Jaya, Pantai Sederhana, Pantai Bahagia, Pantai Bakti, dan Pantai Mekar. Kegiatan yang dilakukan secara daring ini juga diikuti oleh para mahasiswa, alumni, dan dosen IKB LSPR.

Saat membuka acara, Dr. Rudi Sukandar, Direktur Lembaga Penelitian, Publikasi, dan Pengabdian Masyarakat (LPPPM) LSPR sekaligus penanggung jawab kegiatan Program Literasi Desa. Mewakili IKB LSPR, berharap kegiatan ini berdampak positif bagi perangkat desa di Kecamatan Muara Gembong. Walaupun transformasi itu tidak mudah, tapi kendalanya harus dihadapi dan dicari solusinya.

Hadir sebagai keynote speaker adalah Nurul Hadi IKH, S.Ag, Koordinator Bidang Pembangunan Desa dan Percepatan SDGs Desa. Dalam sambutannya, beliau menyatakan pentingnya bagi desa untuk melakukan upaya digitalisasi agar pelayanan terhadap masyarakat semakin efektif dan efisien. Dengan demikian, masyarakat jika memerlukan surat pengantar atau dokumen lainnya cukup melalui email atau layanan pesan teks seperti WhatsApp.

Wahyudi Anggoro Hadi S.Farm, Apt, Kepala Desa Panggungharjo, Bantul Yogyakarta, sebagai salah satu narasumber memaparkan bagaimana Desa Paggungharjo menangani pandemik Covid 19, mengelola lingkungan, dan mensejahterakan rakyat, termasuk melibatkan penyandang disabilitas sebagai tenaga kerja. Narasumber lainnya, Dra. Gracia Rachmi Adiarsi, M.M yang merupakan seorang dosen senior IKB LSPR, menjelaskan mengenai pentingnya pelaksanaan komunikasi organisasi desa di era digital. Beliau juga mengajak perangkat desa Muara Gembong untuk berdiskusi mengenai kendala komunikasi apa saja yang dihadapi para perangkat desa dengan masyarakat.

  • nativead
  • adv
  • ikb lspr
  • literasi desa
  • desa berbasis digital

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!