RAGAM

KRKP Hadirkan Festival Pangan Jujur di Salihara

"KRKP menghadirkan situasi pangan terkini dan perjalanan situasi pangan serta kebijakan pemerintah selama pandemi covid-19."

Paul M Nuh

KRKP Hadirkan Festival Pangan Jujur di Salihara
Festival Pangan Jujur. (Gambar: KRKP)

KBR, Jakarta — Koalisi Rakyat untuk Kedaulatan Pangan (KRKP) menggelar Festival Pangan Jujur di Galeri Salihara, mulai Selasa (28/6) hingga 3 Juli mendatang. Festival ini diselenggarakan KRKP bersama dengan Pannafoto Institute dan didukung Kurawal Foundation. Kegiatan ini dihadirkan sebagai respons atas ancaman krisis pangan yang menyeruak sejak pandemi Covid-19 hingga saat ini.

Said Abdullah, koordinator KRKP, menjelaskan persoalan pangan sesungguhnya menjadi perhatian yang melintas batas dan waktu. Dalam festival ini, KRKP menghadirkan situasi pangan terkini dan perjalanan situasi pangan serta kebijakan pemerintah selama pandemi covid-19. Festival menghadirkan gambaran utuh mengenai pengelolaan pangan yang dilakukan yang kurang baik di saat pandemi.

Untuk menangkap semua permasalahan tersebut, KRKP menampilkannya melalui rangkaian foto. Secara total ada 59 foto peserta pelatihan yang difasilitasi oleh PannaFoto Institute, serta arsip KRKP termasuk pantauan KRKP yang tertuang dalam timeline pangan selama pandemi di nasional, di Pulau Jawa, Kalimantan, Nusa Tenggara Timur, hingga Sulawesi.

Darmawan Triwibowo, direktur Kurawal Foundation, mengatakan masalah pangan adalah perkara serius yang tidak bisa diselesaikan dengan pendekatan jangka pendek serta hanya dipusatkan pada aspek produksi dan subsidi saja. “Selama ini, terus-menerus mengulang pendekatan yang menjadi sumber masalah untuk menyelesaikan masalah adalah sebuah kebodohan. Sayangnya, rezim orang baik belum tentu tidak bodoh,” ujarnya.

Selama festival KRKP menghadirkan serangkaian serial diskusi dengan menghadirkan para praktisi dan pakar yang menaruh perhatian pada persoalan pangan.

Di hari pertama diskusi menghadirkan narasumber Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani, Ir.R. Anang Noegroho Setyo Moeljono (MEM Direktur Pangan dan Pertanian, BAPPENAS RI), Pahala Nainggolan (Deputi Bidang Pencagahan dan Monitoring KPK), ekonom Universitas Indonesia, Faisal Basri serta Kepala BADAN Pangan Nasional (BAPANAS), Arief Prasetyo Adi, dengan mengusung tema “Bongkar atas Bangun Bawah”.

Bupati Luwu Utara, Indah Putri Indriyani, menyampaikan perihal filosofi pembangunan pertanian di Luwu Utara yakni Sagu Abadi, Kakao Lestari, Padi Sawah Berkelanjutan.

Hari berikutnya diskusi akan menghadirkan sejarawan JJ Rizal, musisi Simponi, komika Mamat Alkatiri, serta perwakilan dari komunitas fotografer.

Said menjelaskan, tema-tema yang dibahas merupakan persoalan klasik di daerah mengenai lemahnya pengelolaan pangan dengan adanya praktik-praktik kartel dan kejahatan korupsi.

Baca juga: Ikappi Desak Pemerintah Atasi Meroketnya Harga Pangan

  • pangan
  • krisis pangan
  • pandemi covid-19
  • rezim
  • adv

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!