RAGAM

Mengatasi Stigma Kusta Dengan Leprosy Roadshow 2023!

"Minimnya literasi tentang penyakit kusta bisa menyebabkan stigma pada siapa saja. Kegiatan Leprosy Roadshow 2023 hadir sebagai edukasi untuk masyarakat!"

Iqbal Rizqy Ramadhan

Leprosy Roadshow 2023!
Pelaksanaan Kegiatan Leprosy Roadshow 2023 pada Rabu, 31 Mei 2023 di Kantor Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon.

KBR, Jakarta – Penyakit kusta merupakan salah satu penyakit yang mampu menimbulkan stigma pada penderitanya, masyarakat dan bahkan tenaga kesehatan. Kurangnya literasi tentang kusta diduga menjadi penyebab mengapa penyakit ini masih dianggap penyakit yang berbahaya, sehingga penderitanya layak dihindari.

Selain itu, penyakit kusta dan konsekuensinya masih menjadi tantangan bersama dalam mencapai status eliminasi. Penanganan kusta menuntut koordinasi dan kerjasama lintas sektor, karena kusta tidak hanya terkait dengan aspek kesehatan.

Berdasarkan kondisi di atas, NLR Indonesia melalui proyek SUKA (suara untuk Indonesia bebas kusta) dan FKDC melangsungkan kegiatan Leprosy Roadshow yang bertujuan untuk memberikan edukasi dan penyadaran publik.

Fanny Rachma sebagai Project Officer SUKA menyampaikan tujuan dari dilakukannya kegiatan ini adalah untuk meningkatkan partisipasi masyarakat dalam upaya pencegahan penularan serta pengurangan stigmatisasi orang yang pernah mengalami kusta atau OYPMK.

Kegiatan tersebut dilakukan pada hari Rabu, 31 Mei 2023 dan dilaksanakan di halaman kantor Kecamatan Lemahabang, Kabupaten Cirebon, Jawa Barat. Kegiatan diawali dengan senam bersama. Selanjutnya, kegiatan yang dibuka oleh PLT Camat Lemahabang dan ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Cirebon tersebut dilanjutkan dengan sesi edukasi kusta.

Indra Juniar, S.Kep, Ners sebagai Petugas Kusta Puskesmas Kamarang, Kecamatan Greged menjelaskan kepada sekitar 100 orang kader PKK tentang penyakit kusta serta tanda awal terinfeksi. Beliau juga yakin jika masyarakat ikut berpartisipasi aktif dalam penemuan kasus, dan kemudian melaporkan ke Puskesmas terdekat maka persoalan kusta di Kabupaten Cirebon akan segera teratasi.

“Dinas Kesehatan juga terus berinovasi melalui pengembangan keterampilan dan pengetahuan tentang kusta, selain itu pergantian petugas kusta juga menjadi tantangan tersendiri bagi pemerintah” pungkasnya.

Kecamatan Lemahabang dipilih karena dalam tiga bulan terakhir telah ditemukan 10 pasien kusta baru, 3 diantaranya sudah mengalami kondisi kerusakan organ tubuh atau deformitas. Pada tahun lalu ditemukan sebanyak 164 kasus baru kusta dengan daerah endemik di wilayah timur Kabupaten Cirebon.

Melibatkan unsur TNI-POLRI

Pendekatan transformatif mulai dikembangkan secara lebih masif untuk menanggulangi kusta. Keterlibatan Babinsa dan Babinkamtibmas dinilai efektif dalam melakukan edukasi terkait penyakit kusta di masyarakat.

Mereka yang setiap hari bertugas untuk membantu menyelesaikan masalah yang dihadapi oleh masyarakat setempat, juga harus paham tentang kusta sehingga mampu memberikan solusi yang tepat dalam menangani permasalahan yang dihadapi oleh masyarakat, khususnya dalam isu kesehatan.

Baca juga: Dukung Indonesia Bebas Kusta Melalui Aksi Nyata Mahasiwa - kbr.id

Tentang NLR Indonesia

NLR adalah sebuah organisasi non-pemerintah yang didirikan di Belanda pada 1967 untuk menanggulangi kusta dan konsekuensinya di seluruh dunia dengan tiga pendekatan yaitu zero transmission (nihil penularan), zero disability (nihil disabilitas) dan zero exclusion (nihil eksklusi). Saat ini NLR beroperasi di Mozambique, India, Nepal, Brazil dan Indonesia. Di Indonesia, NLR mulai bekerja pada tahun 1975 bersama Pemerintah Republik Indonesia. 

Pada 2018 NLR bertransformasi menjadi entitas nasional dengan maksud untuk membuat kerja-kerja organisasi menjadi lebih efektif dan efisien menuju Indonesia bebas dari kusta. Sama dengan Aliansi NLR Internasional, tagline NLR Indonesia adalah: Hingga kita bebas dari kusta. www.nlrindonesia.or.id.

  • penyakit kusta
  • stigma
  • edukasi
  • literasi
  • NLR Indonesia
  • advertorial
  • nativead

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!