RAGAM

Aliyah Natasya yang Selalu Resah dengan Zona Nyaman

"Ekonomi, buku, dan pengembangan diri"

Aliyah Natasya yang Selalu Resah dengan Zona Nyaman
Aliyah Natasya, certified financial planner. (Foto: dok pribadi)

KBR, Jakarta – Berkutat di zona nyaman bukan hal mengasyikkan bagi Aliyah Natasya. Ia mengeksplorasi banyak bidang sebelum menekuni karirnya saat ini sebagai perencana keuangan (financial planner).

Aliyah lulus kuliah S1 di Jurusan Komunikasi Universitas Pelita Harapan pada 2005. Pekerjaan sebagai jurnalis di beberapa majalah lifestyle pernah ia dicicipi. Beberapa tahun kemudian, dunia ekonomi dan finansial mulai menarik minatnya.

“Orang tuaku selalu melihat aku anak yang happy-go-lucky, tapi ternyata aku sangat suka finance, belajar ekonomi, belajar hal-hal yang di luar zona nyaman. Nah, S2, kakekku ada rezeki terus dia bilang, boleh nggak ambil finance atau ekonomi di Birmingham, Inggris?” ujar perempuan kelahiran Jakarta ini.

Pada 2008, Aliyah berangkat ke Inggris untuk studi S2 dengan jurusan Economic Competitiveness and International Business Universitas Birmingham, Inggris. Setahun kemudian, ia lulus dan mulai menjajaki karir di sektor bisnis dan keuangan. Selama 10 tahun, Aliyah menggeluti dunia perbankan, di antaranya di CIMB Niaga dan HSBC Indonesia.

Enggan berpuas diri, pada 2017, Aliyah mengeksplorasi ranah perencanaan keuangan dan mengambil sertifikasi sebagai financial planner. Seiring kian populernya ekonomi syariah, Aliyah melirik peluang baru dengan mengikuti sertifikasi perencana keuangan syariah di Malaysia.

"Ada demand. Ada orang yang pengin menerapkan prinsip syariah di dalam hidupnya,” kata Aliyah.

Baca juga:

Aline Wiratmaja, Edukasi Literasi Keuangan di Media Sosial

Greget Kalla Buana, Pakar Keuangan Syariah dan Pecinta Kucing

Hobi baca buku

Karakter dinamis dan eksploratif juga tercermin pada kegemaran Aliyah membaca buku. Aliyah kecil menyukai Candy Candy, Kung Fu Boy, hingga Mari-Chan. Semakin dewasa, buku bertema self-development atau pengembangan diri dan ekonomi menjadi menu utama. 

“Aku suka banget 4 Hour Week si Tim Ferris, Adam Grant, Malcolm Gladwell, yang biasanya ada data, probabilitas. Terakhir tuh James Clear ya, Atomic Habits. Karena rata-rata bacaan kan selalu memotivasi kayak stretch yourself,” papar Aliyah.

Ada satu buku yang sangat berkesan bagi Aliyah yaitu Almanack of Naval Ravikant karya Eric Jorgenson. Buku 244 halaman itu menceritakan tentang bagaimana manusia membangun kekayaan dan mencapai kebahagiaan berjangka panjang. Buku ini Aliyah temukan di masa pandemi dan dilahapnya hanya dalam waktu tiga jam. Di dalamnya, ia mendapati banyak inspirasi.

“Kadang kan kita menginginkan sesuatu yang di luar capacity kita, jadi di situ kita juga belajar mengukur kemampuan, karena kalau kita nggak ngukur, kitanya sendiri tuh yang akan terluka, uring-uringan, kesel. Kok orang lain bisa, gue nggak bisa, lha emang, sebenarnya kapasitasnya segitu,” tutur Aliyah

Aliyah kerap membaca ulang buku ini ketika sedang merasa down

It’s a life changing book,” sebut Aliyah.

Editor: Ninik Yuniati

  • Aliyah Natasya
  • profil
  • certified financial planner

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!