BERITA

Ikatan Dokter Anak: Khawatir Anak Dikasih Vaksin Palsu? Ini Pilihannya

""Kalau ragu, ikuti saja jadwal vaksinasi yang ada," kata Amran Pulungan."

Ikatan Dokter Anak: Khawatir Anak Dikasih Vaksin Palsu? Ini Pilihannya
Ilustrasi vaksinasi anak. (Foto: Sanofi Pasteur/Flickr/Creative Commons)

KBR, Jakarta - Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) meminta masyarakat tidak perlu panik berlebihan dengan merebaknya isu vaksin palsu atau vaksin ilegal.

Ketua Umum IDAI Amran Pulungan mengatakan vaksin palsu atau vaksin ilegal tetap aman apabila diberikan dalam dosis kecil, dan tidak ada reaksi pada bayi.


Namun, jika masyarakat khawatir anaknya mendapat vaksin palsu maka ada dua pilihan. Pertama, memvaksinasi ulang, atau pilihan kedua, melanjutkan vaksinasi sampai jadwal berikutnya. Amran menyarankan agar vaksinasi bayi melanjutkan jadwal yang diikuti.


"Kalau saya bilang nggak perlu khawatir. Pergi saja ke rumah sakit atau ke dokter, dan pastikan saja. Komunikasi dengan dokternya. Dokter dan rumah sakit tentu tidak berani melakukan hal-hal yang lain. Pastikan saja sesuai jadwal. Semua yang beredar sekarang, Insya Allah semua pasti aman," kata Amran kepada KBR, Rabu (29/06/16).


Amran menambahkan bagi yang khawatir anaknya mendapat vaksin palsu, sebetulnya perlu dilakukan vaksinasi ulang.


"Tapi kalau ragu, ya ikuti saja jadwal vaksinasi yang ada. Kalau mau diulang ya boleh, tidak salah," lanjut Amran.


Amran mengatakan, para orang tua tidak perlu khawatir apabila bayinya tidak menunjukkan reaksi terhadap vaksin yang pernah diberikan. Kata dia, pemberian vaksin tinggal dilanjutkan sesuai dengan jadwal yang ditentukan.


Mengenai peredaran vaksin saat ini, Arman berujar, semuanya sudah aman. Apalagi, kata dia, para orang tua menghubungi rumah sakit atau dokter yang terdaftar.


Kepolisian menangkap 13 orang anggota sindikat pemalsu vaksin yang sudah beroperasi sejak 2003. Vaksin palsu itu didistribusikan ke seluruh Indonesia.

Baca: 28 Layanan Kesehatan Beli Vaksin Ilegal  
 

Wilayah penyebaran vaksin palsu meliputi Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Sumatra Utara. Vaksin itu beredar di rumah sakit dan apotek. Ada enam vaksin palsu yang beredar, yakni vaksin Tuberkulin, BCG, tetanus toksoid, campak, polio, dan hepatitis B.


Editor: Agus Luqman

 

  • vaksin palsu
  • Ikatan Dokter Anak Indonesia
  • kedokteran
  • dokter
  • farmasi
  • balita
  • imunisasi
  • vaksinasi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!