BERITA

KPK Ajak Generasi Muda Kampanyekan Antikorupsi Lewat Film

KPK Ajak Generasi Muda Kampanyekan Antikorupsi Lewat Film

KBR, Purbalingga – Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), Adnan Pandu Praja mengajak kaum muda di Purbalingga, Jawa Tengah aktif mengkampanyekan gerakan antikorupsi. Salah satunya dengan pembuatan film bertema pencegahan dan pemberantasan korupsi.

Adnan Pandu Praja mengatakan Purbalingga adalah salah satu daerah yang keikutsertaannya paling tinggi dalam kompetisi Anti Corruption film Festival (ACFest) yang diadakaan KPK selama dua tahun terakhir. Korupsi, menurut Adnan, adalah kejahatan luar biasa yang  harus dilawan dengan luar biasa pula. Ia berharap agar kaum muda bisa melakukan hal luar biasa untuk mencegah dan melawan korupsi.

"Pesertanya makin banyak dan makin kreatif peserta dari remaja. Khusus buat Purbalingga karena selalu memenangkan lomba, saya optimistis masih banyak bibit-bibit unggul. Dan banyak yang bisa dikaryakan untuk membantu KPK dalam kampanye antikorupsi. Sangat kreatif dan saya sangat bergembira sekali. Buat saya, sepertinya masa depan pengembangan IT khususnya untuk generasi muda akan ter-center di Purbalingga," kata Adnan. 

Adnan Pandu Praja menambahkan Program ACTFest sejak awal digelar memang menyasar kaum muda, mulai dari dari pelajar hingga mahasiswa. Hal ini terkait kampanye pencegahan korupsi yang dianjurkan dilakukan sejak usia dini. Program ACFest diklaim sebagai program yang paling diminati oleh kaum muda.

Purbalingga adalah salah satu kota di antara 15 kota lain di Indonesia yang disinggahi pimpinan KPK dalam roadshow ACTFest 2015. Di daerah ini berkembang puluhan komunitas film yang didominasi remaja usia SLTP, SLTA dan mahasiswa. 

Editor: Rony Sitanggang

  • anti korupsi
  • gerakan
  • muda
  • KPK
  • Purbalingga
  • Film

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!