NUSANTARA

Pemkot Solo Uji Coba Pembangkit Listrik Tenaga Sampah

""Bahan baku PLT sampah tetap pakai sampah baru dan sampah lama.""

PLTSa Solo
Pembangkit Listrik Tenaga Sampah PLTSa di TPA Putri Cempo, Surakarta, Jateng. (Pemkot Solo)

KBR, Solo- Pemkot Solo, Jawa Tengah mengujicoba Pembangkit Listrik Sampah (PLTSa) di TPA Putri Cempo Solo. Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Solo, Kristiana Hariyanti mengatakan tumpukan sampah di lokasi tersebut yang bertahun-tahun mengendap terlalu lama belum bisa digunakan sebagai bahan baku. 

Menurut Kristiana, bahan baku mengandalkan sampah baru setiap hari yang mencapai 300 ton.

"Kita bahan baku sampah campur. Baru dan lama.Kalau sampah lama yang kita ambil itu ternyata banyak yang sudah menjadi soil atau tanah karena mengendap lama. Itu nggak mungkin kita pakai untuk bahan baku, kita manfaatkan untuk bahan media tanam tapi harus dibersihkan dulu kepingan kaca, butirannya. Masih tercampur. Ya bahan baku PLT sampah tetap pakai sampah baru dan sampah lama. Bahasa kita itu", jelas Krstiana di Balaikota, Kamis (25/5/2023).

Lebih lanjut Kristiana menjelaskan 8 mesin pembamgkit listrik dioperasikan semua secara kontinu. Hampir 80 persen sampah di Solo, imbuh Krsitiana, berasal dari sampah rumah tangga.

Baca juga:

Saat ini PLT Sampah di Solo ujicoba untuk mendapat Sertifikat Layak Operasi SLO dari Kementerian ESDM.

Dari 8 mesin yang dijalankan nantinya akan menghasilkan listrik 8 Megawatt, 5 Megawatt diantaranya dijual ke PLN.

PLT sampah di Solo   membutuhkan 500an ton sampah perhari dengan rincian 350 ton sampah baru dan 200 ton sampah lama yang mengendap di TPA Putri Cempo.

PLT sampah di Solo menggunakan teknologi gasifikasi.

Editor: Rony Sitanggang

  • Sampah Plastik
  • PLTSa Solo
  • TPA Putri Cempo

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!