BERITA

Jokowi Perintahkan Bulog Serap Gabah Petani

""Manajemen pengelolaan stok untuk kebutuhan pokok, untuk bahan-bahan pokok hitung-hitungannya detail." "

Jokowi Perintahkan Bulog Serap Gabah Petani
Buruh membersihkan gabah yang baru dipanen di persawahan Blimbingsari, Banyuwangi, Sabtu (2/5/2020). (Antara/Budi Chandra)

KBR, Jakarta-  Presiden Joko Widodo memerintahkan Perum Bulog untuk terus membeli gabah dari petani, agar harga di tingkat paling bawah dapat terkerek menjadi lebih baik. Jokowi mengatakan, bahwa manajemen pengelolaan oleh Bulog harus dihitung secara detil, agar pasokan dan stok beras dalam negeri dapat tercukupi.

"Mengenai manajemen pengelolaan stok untuk kebutuhan pokok, untuk bahan-bahan pokok hitung-hitungannya detail. Bulog tetap harus membeli gabah dari petani, sehingga harga di petani menjadi lebih baik," ujar Jokowi saat telewicara video di Kanal Setpres RI, Selasa (5/5/2020).

Jokowi menambahkan, penyerapan gabah dalam negeri, harus terus menjadi perhatian dari Bulog, agar senantiasa menjaga stabilitas harga di tingkat petani yang akan memasuki musim kemarau. Karena itu, Jokowi meminta Bulog tetap fokus dalam memaksimalkan pemenuhan beras di tanah air. 

Sebelumnya, Presiden Jokowi   juga telah menginstruksikan jajaran Kementerian dan Pemerintah Daerah terkait, dapat mengantisipasi dampak kekeringan terhadap ketersediaan bahan pokok di tanah air. Jokowi mengatakan wilayah-wilayah yang rentan terhadap musim kemarau, harus dimitigasi secara cermat, agar pasokan pangan dari daerah penghasil utama tetap lancar dan harga di pasaran tetap stabil.

Surplus

Direktorat Jenderal Tanaman Pangan Kementerian Pertanian (Kementan) melaporkan neraca beras nasional surplus jutaan ton sampai Juni 2020.

Menurut Kementan, total stok beras nasional untuk periode April-Juni 2020 ada sekitar 14 juta ton dengan rincian:

    <li>Stok akhir Maret 2020: 3,45 juta ton</li>
    
    <li>Panen April-Juni 2020: 10,56 juta ton</li></ul>
    

    Persediaan itu melebihi kebutuhan konsumsi beras nasional periode April-Juni 2020 yang totalnya sekitar 7,61 juta ton atau rata-rata 2,5 juta ton per bulan.

    Artinya, sampai beberapa bulan ke depan Indonesia memiliki surplus beras sekitar 6,4 juta ton.

    Laporan Kementan ini sejalan dengan laporan Food and Agriculture Organization (FAO), yang menilai Indonesia tidak berisiko kekurangan pangan selama periode April-Juni 2020.


    Berita Terkait: FAO: Ini Negara yang Rawan Krisis Pangan di Tengah Pandemi

     

    Editor: Rony Sitanggang

  • pangan
  • krisis pangan
  • beras
  • covid-19

Komentar (1)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!

  • anita4 years ago

    Hobi bermain game, Takut kalahh?? Tenang dupa88 mempunyai promo Welcome cashback, anda dapat meraih kemenangan anda di kesempatan kedua sesuai modal pertama anda 100%, tunggu apa lagi hanya di dupa88 yang berani memberikan bonus promo casback, buruan bergabung sekarang juga. Di <a href="https://dupa88.co/" title="Judi Online Terpercaya" rel="nofollow">Dupa88</a>