BERITA

Cegah Pernikahan Dini, Bondowoso Bentuk Desa Layak Anak

"Saat ini sudah terbentuk 7 Desa layak anak di Bondowoso"

Cegah Pernikahan Dini, Bondowoso Bentuk Desa Layak Anak
ilustrasi. Seorang anak menaruh bunga saat aksi simpatik di gedung Mahkamah Konstitusi (MK), Jakarta, Kamis (18/6/15).

KBR, Bondowoso–  Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur, membentuk desa layak anak sebagai salah satu langkah menekan tingginya pernikahan anak.

Kepala BPPKB, Achmat Prajitno mengatakan saat ini sudah terbentuk 7 Desa layak anak di Bondowoso. Beberapa diantaranya berada di Kecamatan Klabang dan Cermee. Selain itu, BPPKB juga membentuk Forum Anak Kabupaten yang bertugas memberi konseling kepada anak.

“Kita sudah membentuk Forum Anak Kabupaten yang bertugas memberi konseling kepada anak. Selain itu kita kembangkan juga dengan pembentukan Desa Layak Anak,” kata Achmad Parjitno, Senin (9/5/2016).

Menurut Prajitno, selain untuk menekan tingginya angka pernikahan anak, berbagai wadah penyuluhan anak ini juga diharapkan mampu meminimalisir terjadinya kekerasan pada anak baik fisik maupun psikis.

Selain itu, pembentukan Desa Layak Anak ini juga merupakan salah satu langkah untuk mewujudkan Kabupaten Bondowoso sebagai salah satu Kabupaten Layak Anak di Jawa Timur. 

Angka pernikahan anak usia dini atau di bawah umur di Kabupaten Bondowoso, Jawa Timur menyentuh angka 2.250 kasus pada tahun 2015 lalu.

Kepala Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana (BPPKB) Kabupaten Bondowoso Achmat Prajitno mengatakan jumlah kasus tersebut, menempatkan Bondowoso di posisi ketiga kabupaten dengan angka pernikahan anak tertinggi di Jawa Timur.  

Editor: Malika

  • pernikahan dini
  • desa layak anak
  • Bondowoso

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!