RAGAM

Ramadan Vibes: Ramadanku Hijau

Ramadan Vibes: Ramadanku Hijau

KBR, Jakarta - Ramadan segera berakhir, dan Lebaran sebentar lagi kita jelang. Bukan cuma baju baru, THR atau makan opor ayam, lebih dari itu sejauh mana perubahan positif sudah kita lakukan di bulan suci ini.

Ramadan adalah bulan yang tepat untuk memaksimalkan ibadah kita terhadap Sang Pencipta dan alam semesta. Benar, berbuat baik terhadap alam adalah termasuk bagian dari ibadah.

Lantas, gimana caranya untuk memaksimalkan perbuatan baik tersebut? Ramadan Vibes episode kali ini menghadirkan:

  • Dr. Ir. H. Hayu S. Prabowo - Ketua Lembaga Pemuliaan Lingkungan Hidup dan Sumber Daya Alam, Majelis Ulama Indonesia
  • Nifa Rahma - Director of Education and Advocacy Green Welfare Indonesia
  • Eji Anugrah Romadhon - Project Leader Kampanye Ummah4Earth Greenpeace Indonesia

Ngobrol tentang Green Ramadan atau Ramadan Hijau. Hal baik apa saja yang bisa kita lakukan terhadap bumi di bulan Ramadan ini, karena hari bumi yang diperingati tiap tanggal 22 April tahun ini juga jatuh di bulan Ramadan?

Menyikapi hal ini, Eji, Project Leader Kampanye Ummah4Earth Greenpeace Indonesia berkomentar, Hari Bumi di bulan Ramadan dijadikan momen peningkatan ketakwaan kita dari sisi perbaikan terhadap bumi ini, sesuai dengan pesan-pesan yang ada di dalam Islam itu sendiri. "Mari kita galakan semangat spiritual kita, semangat ibadah kita, semangat amal kita juga dengan pesan-pesan pelestarian, perbaikan lingkungan, dan pesan-pesan tentang rahmat."

Di bulan Ramadan ini Greenpeace juga ada tagline yang berkaitan dengan lingkungan dan Ramadan, yaitu "Islam Rahmah untuk Ligkungan".

Dr. Ir. H. Hayu menyatakan, Islam sendiri memandang manusia dalam usaha menjaga kelestarian lingkungan, bahwa manusia adalah khalifah yang diberi tanggung jawab atau amanah untuk menjaga dan melestarikan bumi. Tanggung jawabnya sangat besar, dan setiap manusia akan dipertanyakan nanti (di akhirat).

Dalam konteks ini Dr. Hayu juga menekankan Islam sebagai Rahmatan lil 'Alamin, yaitu Islam menjadi rahman pada seluruh makhluk hidup yang ada di bumi ini. Alam ini mencakup alam dunia dan alam akhirat.

Dr. Hayu melanjutkan, sesama makhluk hidup harus saling memuliakan. Bagaimana kita saling menghargai dengan alam, karena bumi itu diciptakan untuk manusia. Bagaimana manusia menjaga bumi agar tetap bisa menumbuhkan sesuai, karena kita hanya bisa makan dari sesuatu yang tumbuh di bumi ini.

Sependapat dengan Dr. Hayu, Nifa Rahma juga menegaskan bahwa manusia harus menjaga lingkungan ini, karena sudah menjadi tugas kita semua sebagai manusia. Selama permasalahan lingkungan itu belum clear, manusia harus berjuang mencari solusi baik dari kelompok besar maupun individu, karena bumi sudah menjadi tempat yang sebaik-baiknya tempat yang bisa kita tempati. Menjaga bumi pada akhirnya juga akan menjadi kebaikan untuk kita semua.

Lebih jauh soal obrolan ini bisa anda simak di SpotifyKBRPrime dan youtube Berita KBR

Baca juga: Ramadan Vibes: Berjalan Kaki dan Bersepeda, Langkah Nyata Mewujudkan Nol Emisi

Ramadan ini, kampanye Ummah4Earth mengajak kita untuk menantang kebiasaan lama dan mengadopsi yang baru dengan cara yang menyenangkan demi menyelamatkan bumi lewat permainan Truth or Dare di situs https://tord.ummah4earth.org/ dengan tagar #Dare2gether #ChallangeToAction #Ummah4Earth #KrisisIklim #RamadanSeru

  • nativead
  • adv
  • Greenpeace Indonesia
  • lingkungan
  • hari bumi
  • Lebaran
  • Ramadan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!