BERITA

Sri Mulyani: Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Kuartal I

"Menteri Sri Mulyani yakin pertumbuhan ekonomi kuartal ke II tahun ini akan lebih baik dari periode yang sama di tahun lalu."

Sri Mulyani: Indeks Keyakinan Konsumen Meningkat di Kuartal I
Pedagang dan pembeli bertransaksi di Pasar Ungaran, Semarang, Jawa Tengah, Selasa (4/7/2017). Foto: ANTARA

KBR, Jakarta- Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) meningkat signifikan di kuartal I 2021. Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati optimistis peningkatan ini akan berlanjut di kuartal ke II tahun ini.

"Dari 85,8 pada bulan Februari ke 93,4. Ini artinya konsumen di Indonesia memiliki keyakinan yang baik, dan nanti terlihat di beberapa indikator yang mendukungnya. Aktivitas konsumsi masyarakat pada bulan Maret lalu meningkat terutama di makanan-minuman, informasi, transportasi, pakaian, perlengkapan rumah tangga juga mengalami peningkatan. Juga kegiatan rekreasi," ujar Sri Mulyani dalam konferensi pers APBN Kita (22/04/21).

Menteri Keuangan RI Sri Mulyani Indrawati mengatakan peningkatan konsumsi masyarakat di kuartal ke II, antara lain karena faktor konsumsi selama Ramadan dan perayaan Lebaran tahun ini. Ia yakin pertumbuhan ekonomi kuartal ke II tahun ini akan lebih baik dari periode yang sama di tahun lalu.

"Peningkatan konsumsi pada kuartal II disumbangkan confidence yang mulai pulih, aktivitas yang mulai pulih. Meski ada pelarangan mudik, tetapi konsumsi di bulan sekitar lebaran akan meningkat," tambahnya.

Sri Mulyani menekankan, peningkatan konsumsi masyarakat merupakan pertanda baik untuk pemulihan ekonomi nasional. Sebab ini akan berkontribusi besar dalam produk domestik bruto (PDB) Indonesia.



Editor: Sindu Dharmawan

  • Pertumbuhan Ekonomi
  • Konsumsi Masyarakat
  • PDB
  • Indeks Keyakinan Konsumen
  • Kuartal I 2021
  • Kementerian Keuangan
  • Sri Mulyani

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!