BERITA

Implementasi Teknologi 5G di Indonesia Masih 'Gelap'

Implementasi Teknologi 5G di Indonesia Masih 'Gelap'

KBR, Jakarta - Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) belum dapat memastikan kapan layanan teknologi komunikasi seluler generasi ke-5 atau 5G bisa mulai hadir di Indonesia.

Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate mengatakan, implementasi dari jaringan 5G bergantung dari kesiapan infrastruktur fisik maupun nonfisik.

Ia mengatakan uji coba jaringan selular 5G pernah dilakukan hanya untuk titik-titik tertentu dengan menggandeng operator seluler.

"Yang menjadi target (fokus) Kominfo itu (pemerataan) 4G. Jadi kalau minta target barang (5G) ini, maka tentunya studinya ada sebelum itu diimplementasi. Kapan itu diimplementasikan, kita belum tahu. Yang ada adalah saat ini, kita melakukan showcase. Karena dia showcase, maka hanya satu dua spot (uji coba) dalam rangka menyiapkan suatu strategi besar 5G di Indonesia," ujar Plate dalam Rapat Kerja di Komisi I DPR RI, Senayan, Jakarta, Rabu (7/4/2021).

Johnny G Plate memaparkan lima aspek kebijakan yang menjadi kunci pengembangan 5G di Tanah Air.

Pertama, terkait regulasi. Kedua, terkait spektrum frekuensi radio. Ketiga, terkait model bisnis. Keempat, terkait infrastruktur. Sedangkan yang kelima terkait perangkat, ekosistem, dan talenta digital.

Sebelumnya, status implementasi 5G di dunia sampai kuartal keempat 2020, terdapat 135 operator di 52 negara telah meluncurkan layanan 5G secara komersial.

Di kawasan Asia Pasifik, ada 10 negara yang telah mengkomersilkan layanan 5G. Sementara, 11 negara lainnya telah mengumumkan rencana untuk menggelar teknologi seluler teranyar itu.

Koneksi 5G menjanjikan koneksi data internet lebih cepat dibandingkan generasi sebelumnya, bahkan diklaim mencapai dua kali lipat dibanding 4G. 

Editor: Agus Luqman

  • telekomunikasi
  • teknologi 5G
  • Kominfo
  • 4G
  • seluler

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!