BERITA

Warga Ramai Tinggalkan Jakarta Sebelum Mudik Dilarang

Warga Ramai Tinggalkan Jakarta Sebelum Mudik Dilarang

KBR, Jakarta- Larangan mudik terkait pandemi Covid-19 berlaku efektif mulai Jumat, 24 April 2020. Warga pun beramai-ramai keluar dari wilayah Jakarta sebelum larangan itu berlaku.

Hal itu misalnya terlihat dari peningkatan penumpang bus Antar-Kota Antar-Provinsi (AKAP) dari Jakarta ke wilayah Jawa Timur.

"Hari ini lumayan sih 20-30 persen ada ya (peningkatan penumpang) ke Jember, Banyuwangi, Madura, Malang, Surabaya," kata I Gede Yoyok Santoso, Direktur PT Gunung Harta Transport Solution, salah satu perusahaan pengelola bus AKAP, Kamis (23/4/2020).

Hal serupa dilaporkan Kasatpel Operasional Terminal Terpadu Pulo Gebang, Jakarta Timur, Afif Muhroji.

Afif menyebut jumlah penumpang bus dari Terminal Pulo Gebang melonjak dari biasanya 400-500 orang per hari, menjadi 840 orang sehari sebelum pemberlakuan larangan mudik. Kebanyakan penumpang menuju Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Timur, dan Sumatera. 

"Memang beberapa PO (perusahaan otobus) agak kewalahan, keterlambatan bus karena  kekurangan pengemudi," kata Afif kepada Antara, Kamis (23/4/2020). 

Polda Metro Jaya juga mencatat ada 44.550 kendaraan yang keluar wilayah Jabodetabek sebelum larangan mudik diberlakukan.

"Pada tanggal 22 April 2020 , berdasarkan perhitungan di gerbang Tol Cikampek Utama terjadi kenaikan volume arus kendaraan sebanyak 27 persen, dari 18.753 pada tanggal 21 April menjadi 25.797 pada tgl 22 April," kata Dirlantas Polda Metro Jaya Sambodo Purnomo Yogo, Kamis (23/4/2020).

Editor: Rony Sitanggang

  • COVID-19
  • mudik
  • psbb
  • jabodetabek

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!