BERITA

Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak Warga, Bupati Banyumas Minta Maaf

""Saya juga memohon masyarakat juga harus mengerti, bahwa bahaya penularan itu, jauh lebih besar bersumber dari orang hidup, dibanding orang yang telah mati,” "

Jenazah Pasien Covid-19 Ditolak Warga, Bupati Banyumas Minta Maaf
Ilustrasi: Gubernur Ganjar Pranowo meninjau ruang isolasi pasien corona di RSUD Margono Sukarjo, Banyumas, Jateng, Jumat (6/3/2020).(Antara/Idhad)

KBR, Banyumas-  Bupati Banyumas, Achmad Husein meminta maaf atas terjadinya insiden penolakan pemakaman jenazah pasien Covid-19 di sejumlah wilayah di kabupaten ini.

Menurut dia, penyebab utama penolakan itu salah satunya disebabkan kurangnya sosialisasi dan edukasi terkait corona virus. Dia   berharap agar warga memahami bahwa risiko penularan dari orang yang meninggal tak sebesar risiko penularan dari orang yang masih hidup.

Dia menjelaskan, dalam kondisi hidup seseorang yang terjangkit virus Sarcov-2 lebih riskan menularkan kepada orang lainnya. Pasalnya, interaksi masih terjadi.  Berbeda dengan orang meninggal. 

Dia juga menjelaskan, secara keilmuan, virus akan mati seturut meninggalnya seseorang. Waktunya, berjangka antara tujuh hingga delapan jam. Karenanya, ia menyebut bahwa jenazah tidak membawa virus Corona Covid-19. Terlebih, jenazah telah dirawat sesuai dengan standar penanganan Covid-19.

“Saya juga memohon maaf kepada semua masyarakat Banyumas atas kejadian pemakaman pada hari ini. Mungkin karena kami kurang sosialisasi dan mengedukasi dengan baik. Tetapi, saya juga memohon masyarakat juga harus mengerti, bahwa bahaya penularan itu, jauh lebih besar bersumber dari orang hidup. Dibanding orang yang telah mati,” kata Achmad Husein, dalam rilis video, Rabu   (02/04/2020) malam .

Menanggapi itu, Ketua IDI Cabang Banyumas,  Noegroho Harbani menerangkan virus hanya bisa tumbuh dan berkembang di sel hidup. Begitu sel yang ke inangnya mati, tidak ada metabolisme dan proses replikasi lagi. Sejalan dengan itu, virus yang menjangkit akan mati.

Selain itu, pemakaman pasien Covid-19 juga sudah dengan SOP yang ketat. Yakni, jenazah didisinfektan, dibungkus plastik, kembali didisinfektan, dikafani, didisinfektan lagi, baru dimasukkan ke peti khusus dan diisinfektan lagi. Noegroho mengimbau agar warga tak cemas terhadap pemakaman pasien Covid-19. Sebab jenazah yang sudah dirawat dan dimakamkan tersebut sudah tidak menularkan virus.

Editor: Rony Sitanggang

  • COVID-19
  • jenazah

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!