NASIONAL

Pola Makan dan Olah Tubuh yang Pas selama Ramadan

"Pentingnya menjaga pola makan dan latihan fisik demi kelancaran puasa. "

Lea Citra

Podcast What's Trending
Podcast What's Trending

KBR, Jakarta- Sepanjang bulan suci Ramadhan, umat muslim menjalankan ibadah puasa. Melansir laman Kementerian Agama, puasa adalah wujud cinta dan penghambaan otentik kepada Sang Pencipta.

Wakil Presiden Ma'ruf Amin pun mengajak umat Islam di Indonesia menyambut Ramadan dengan hati gembira dan penuh syukur. Sekaligus menjadikan Ramadan sebagai momentum bersyukur, karena Tuhan telah membantu Indonesia melewati tantangan berat yang selama ini dihadapi.

Ma'ruf Amin mengingatkan masyarakat menjaga persatuan, perdamaian dan tidak terprovokasi berita bohong atau diadu domba selama tahun politik, yaitu tahun menjelang dan selama penyelenggaraan Pemilu 2024.

Pesan itu disampaikannya saat memberikan pernyataan menyambut datangnya bulan suci Ramadan 1444 Hijriyah. Ia juga meminta agar Ramadan ini dijadikan sebagai momentum bersama untuk bijak dalam bertindak dan memperbaiki mentalitas dalam mengendalikan diri.

Berbicara soal puasa, salah satu kegiatan yang banyak dilakukan masyarakat adalah mempersiapkan menu-menu untuk berbuka dan sahur. Selain itu, sebagian masyarakat juga tak meninggalkan latihan fisik meski sedang berpuasa.

Melansir laman SehatQ dari Kementerian Kesehatan, ada waktu-waktu yang dianggap terbaik untuk berolahraga.

1. Sebelum sahur

Olahraga saat Ramadan dapat dilakukan sebelum sahur. Sekitar setengah jam sebelum sahur, minumlah air yang banyak untuk menjaga tubuh tetap terhidrasi. Setelah itu, berolahragalah dengan intensitas ringan.

Bisa dibilang, sebelum sahur adalah waktu terbaik untuk berolahraga. Tubuh kamu malah bisa lebih segar untuk langsung beraktivitas di pagi hari setelahnya.

2. Sebelum buka puasa

Ada waktu singkat sebelum berbuka puasa yang bisa kamu manfaatkan untuk berolahraga. Kamu bisa mulai olahraga sekitar pukul 17.00.

Cobalah untuk melakukan jogging atau bersepeda dengan kecepatan dan jarak sedang. Melakukannya dengan rutin akan membuat tubuh kamu selalu bugar selama puasa.

Baca juga:

Sambut Ramadan, Wapres: Jaga Persatuan, Hindari Provokasi di Tahun Politik

Bukan Berhemat, Presiden Dorong Masyarakat buat Belanja

Ketakutan Setengah Mati akan Kematian

3. Setelah buka puasa

Setelah buka puasa juga menjadi waktu olahraga yang tepat. Tunggulah makanan dicerna dengan baik oleh tubuh. Kalau memaksakan diri untuk olahraga di saat makanan belum selesai dicerna, akan menimbulkan persoalan pada tubuh kita.

Opsi lainnya, tidak mengonsumsi makanan berat saat berbuka puasa supaya sesi olahraga Anda efektif dan optimal. Setelah berolahraga, barulah bisa mengonsumsi makan berat.

4. Sebelum tidur

Setelah Isya juga jadi waktu yang disarankan untuk berolahraga. Sebab makanan yang dilahap saat buka puasa sudah tercerna dengan baik. Sesi olahraga yang dilakukan pun jadi lebih berenergi. Ingatlah, sesi olahraga pada bulan puasa tidak boleh melebihi 60 menit. Selain itu, batasilah olahraga kardio sebanyak 2 kali saja dalam seminggu.

Gimana dengan Makanannya?

Anggota Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ni Ketut Aryastami menyarankan masyarakat, khususnya umat muslim yang menjalankan puasa untuk mengkonsumsi makanan cepat saji. Ni Ketut menyarankan kita memakan makanan segar dan sehat saat sahur dan berbuka puasa.

"Intinya makanan natural, makanan yang kita olah secara alami. Jadi itu akan lebih baik, lebih bertahan. Karena apa? banyak seratnya juga, masih banyak ya. Mulai dari karbohidratnya misalnya dari nasi atau dari singkong, dari mie itu oke. Itu sumber karbohidratnya, kemudian sumber proteinnya dari daging-daging," ungkap Ni Ketut dalam podcast What's Trending (23/3).

Meski kita disarankan memakan makanan manis untuk berbuka puasa, Anggota Bidang Ilmiah Persatuan Ahli Gizi Indonesia (PERSAGI), Ni Ketut Aryastami mengatakan, terlalu banyak makan makanan manis tidak baik untuk kesehatan. "Makanlah, makanan yang tidak terlalu manis dengan porsi yang cukup," tutur Ni Ketut.

"Kalau kita makan makanan yang tinggi gula, maka kita akan cepat laper seperti itu konsepnya. Misalkan saja kalau orang lagi mau pingsan, biarpun dia diabetes dia akan diberi asupan gula. Supaya energi tubuhnya cepat kembali. Nah tetapi di dalam metabolisme tubuh kita, itu tidak awet, karena gula itu begitu masuk ke dalam tubuh, dia langsung diserap digunakan. Adapun kalau dia lebih, dia akan diputar-putar di dalam tubuh," pungkasnya.

  • Puasa
  • Tip Puasa
  • Ramadan
  • Pola Makan Puasa
  • Olahraga saat Puasa

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!