INTERMEZZO

Obesitas jadi Concern, Gimana Cara Benerin Pola Konsumsi?

"Dikala obesitas mengintai kesehatan masyarakat dunia, dibahas asyik di podcast What's Trending"

Podcast What's Trending
Podcast What's Trending

KBR, Jakarta- Mungkin masih ada yang menganggap obesitas bukanlah kondisi yang perlu diwaspadai. Padahal, obesitas bisa memicu komplikasi.

Berdasarkan laman Kementerian Kesehatan, obesitas menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi. Kenapa? Sebab obesitas menjadi faktor risiko penyakit-penyakit tidak menular, antara lain diabetes, jantung, kanker, hipertensi, penyakit metabolik dan nonmetabolik lainnya.

Baca juga:

Bukan Berhemat, Presiden Dorong Masyarakat buat Belanja

Ingin Berubah tapi Sulit, Mungkin Masalahnya pada Nature dan Nurture

Perkara Ulah Turis Bikin Onar

Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dr. dr. Maxi Rein Rondonuwu mengatakan, sekitar 2 miliar penduduk dunia terancam kesehatannya, lantaran obesitas. Terkait kedaruratan persoalan ini, Maxi mengeklaim, pemerintah telah mengatur kandungan gula, garam, dan lemak (GGL) pada produk makanan olahan maupun makanan siap saji.

“Obesitas merupakan masalah global, sekitar 2 miliar penduduk dunia dan mengancam kesehatan masyarakat termasuk di Indonesia. Pada tahun 2030 itu diperkirakan 1 dari 5 wanita dan 1 dari 7 pria akan hidup dengan obesitas,” ujar Dirjen dr. Maxi pada konferensi pers Hari Obesitas Sedunia 2023, Senin (6/3).

Memangnya, apa sih, bahaya obesitas?

- Obesitas berisiko 2 kali lipat mengalami serangan jatung koroner, stroke, diabetes melitus (kencing manis), dan hipertensi.

- Obesitas berisiko tinggi untuk mengakibatkan penyakit kanker (laki-laki berisiko tinggi menderita kanker usus besar dan kelenjar prostat, sedangkan wanita berisiko tinggi untuk menderita kanker payudara dan leher rahim)

- Obesitas berisiko 3 kali lipat terkena batu empedu

- Obesitas berisiko meningkatkan lemak dalam darah dan asam urat

- Obesitas berisiko mengakibatkan terjadinya sumbatan nafas ketika sedang tidur

- Tak hanya mengakibatkan sumbatan nafas ketika tidur, obesitas juga mengakibatkan menurunnya tingkat kesuburan reproduksi.

Apa Penyebab Terbesar Obesitas?

Dokter Gizi Klinik, Dr. dr. Samuel Oetoro MS SpGK mengungkap, salah satu penyebab obesitas adalah gaya hidup. Menurutnya, masyarakat saat ini cenderung mengkonsumsi makanan cepat saji, tinggi garam atau gula.

"Jadi sebenarnya masalahnya pola hidup. Yang utama itu makanan, yang kedua malas gerak. Karena orang sibuk, berangkat pagi-pagi pulang sudah tengah malam. Kapan dia punya waktu buat olahraga. Dan ditambah sekarang di sosmed yang ngebahas soal makanan-makanan enak-enak semakin banyak kan. Itulah yang membuat angka obesitas akan meningkat," ungkap Samuel.

Di tengah derasnya terpaan konten-konten makanan enak di media sosial atau platform digital, dr. Samuel Oetoro menilai banyak masyarakat yang enggan mengimbangi pola konsumsinya dengan olahraga. Padahal olahraga diperlukan untuk menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh

"Jadi harusnya menyediakan waktu. Sesibuk apapun, paling tidak mencegah terjadinya obesitas 1 minggu harus olahraga 150 menit minimal. Artinya kalau dia buang waktu aja, 30 menit sehari. Seminggu 5 kali 150 menit, lumayan itu bisa nahan. Tapi kalau bicara mau nurunin badan, ya harus lebih dari itu gitu, tapi olahraganya udah tentu disesuaikan dengan kondisi pasiennya" ujarnya.

Lebih lanjut soal ini. Yuk kita dengarkan podcast What's Trending di link berikut ini:

  • obesitas
  • kegemukan
  • gaya hidup
  • banyak konten makan

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!