RAGAM

Varian Baru Covid-19 Muncul, Program Vaksinasi di Indonesia Jalan Terus

"Studi tentang dampak pembentukan antibodi pada penerima atau efektivitas vaksin juga menjadi penting untuk mengetahui dampak program vaksinasi. Misalnya dengan melakukan zero survey pada masyarakat."

Paul M Nuh

Varian Baru Covid-19 Muncul, Program Vaksinasi di Indonesia Jalan Terus
Ilustrsi. Vaksinasi massal pelayan publik dan lansia di Puri Begawan, Kota Bogor, Jawa Barat, Jumat (12/3/2021). ANTARA FOTO/Arif Firmansyah/nz

JAKARTA - Munculnya varian baru virus Covid-19 diyakini tidak akan mempengaruhi efektivitas vaksin yang diberikan kepada masyarakat. Kemunculan varian virus baru justru bisa dijadikan studi untuk mendapatkan jenis vaksin yang lebih spesifik.

Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19 Prof Wiku Adisasmito mengatakan vaksin adalah intevensi yang sudah teruji manfaat kesehatan bagi masyarakat untuk menyelamatkan nyawa. Oleh karena itu, masyarakat disarankan tidak menunda vaksinasi atas dasar kekhawatiran varian baru yang muncul. Sekalipun vaksin mungkin kurang efektif terhadap beberapa varian virus Covid-19.

Wiku dalam keterangan pers perkembangan penanganan Covid-19 di Graha BNPB, Selasa (9/3/2021), menyatakan pemerintah Indonesia berkomitmen terus melakukan penelitian untuk meningkatkan kualitas vaksin yang ada saat ini. Pemerintah juga akan berupaya melakukan percepatan vaksinasi di Indonesia, dan juga memprioritaskan kelompok yang rentan untuk menekan laju penularan dan kemunculan varian baru.

Saat ini para peneliti lembaga pemerintahan bidang kesehatan, para ilmuwan bekerja keras mengidentifikasi varian virus baru melalui Whole Genum Sequencing atau cara melihat identitas virus. Yang kemudian dikumpulkan melalui GISAID, untuk mendalami pengaruhnya terhadap perilaku virus tersebut.

Dan para produsen dan program yang mendayagunakan vaksin harus terus menyesuaikan kondisi evolusi virus Covid-19. Misalnya memasukkan lebih dari 1 strain dalam pengadaan produk vaksin, dan menambahkan suntikan penguat atau booster, dan lain-lain.

Selain itu, studi tentang dampak pembentukan antibodi pada penerima atau efektivitas vaksin juga menjadi penting untuk mengetahui dampak program vaksinasi. Misalnya dengan melakukan zero survey pada masyarakat.

Di samping itu, mengenai kemunculan varian baru, dijelaskan Wiku, adalah proses semua virus termasuk Sars-Cov2 memperbanyak diri. Saat menggandakan diri terkadang terjadi sedikit perubahan yang sangat normal. Perubahan-perubahan inilah yang disebut mutasi. Sedangkan virus dengan satu atau lebih mutasi disebut varian dari virus aslinya. Dan ketika virus menyebar luas di populasi dan menyebabkan angka kasus yang tinggi, maka kemungkinan virus bermutasi juga meningkat.

Dan sebagian besar mutasi virus tidak terlalu besar pengaruhnya terhadap kemampuan virus menyebabkan infeksi atau penyakit. Namun, berdasarkan lokasi perubahan pada material genetik virus, maka sangat mungkin mempengaruhi sifat virus seperti sifat penularannya. Bisa kurang atau lebih cepat menular atau besar keparahan yang ditimbulkan.

Untuk itu vaksin Covid-19 yang sedang dalam pengembangan atau sudah disetujui diharapkan dapat memberikan setidaknya beberapa proteksi untuk melawan varian virus baru. Karena pada prinsipnya vaksin Covid-19 dalam pengembangannya memperhatikan respon imun yang luas dan mempertimbangkan berbagai antibodi dan sel.

"Oleh karena itu, perubahan atau mutasi pada virus tidak membuat vaksin menjadi tidak efektif sama sekali," tegas Wiku.

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus Covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun).

  • nativead
  • #satgascovid-19
  • #IngatPesanIbu
  • #pakaimasker
  • #cucitanganpakaisabun
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #3M
  • #3T
  • #pandemi covid-19
  • COVID-19
  • vaksinasi
  • #sinovac
  • vaksinasi lansia
  • vaksin mandiri
  • vaksin merah putih
  • #Takkenalmakatakkebal
  • #KBRLawanCovid-19

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!