BERITA

Puluhan ABK dan Penumpang Grand Princess Positif Covid-19, Menlu: 57 WNI Sehat

""Di situ terdapat 57 ABK WNI yang bekerja pada kapal tersebut. Saya terus komunikasi dengan tim yang di Amerika, sejauh ini dalam pantauan kita, 57 dalam kondisi sehat," "

Puluhan ABK dan Penumpang Grand Princess Positif Covid-19, Menlu: 57 WNI Sehat
Tangkapan layar video promosi kapal pesiar Grand Princess. (Sumber: situs Princess)

KBR, Jakarta-  Kementerian Luar Negeri mengatakan 57 Warga Negara Indonesia (WNI) yang bekerja sebagai Anak Buah Kapal atau ABK kapal pesiar Grand Princess di San Francisco Amerika Serikat dalam kondisi sehat. Menteri Luar Negeri Retno Marsudi memastikan bahwa timnya terus berkomunikasi dengan   otoritas Amerika terkait hal ini.

Retno memastikan pemerintah meminimalkan risiko WNI tersebut agar tidak terinfeksi virus Covid-19.

"Kami dari Kemenlu beserta tim seluruhnya, baik yang di luar maupun dalam (negeri), sedang mengamati perkembangan yang terjadi pada kapal Grand Princess yang ada di San Fransisco. Di situ terdapat 57 ABK WNI yang bekerja pada kapal tersebut. Saya terus komunikasi dengan tim yang di Amerika, sejauh ini dalam pantauan kita, 57 dalam kondisi sehat," kata Retno di Sudirman, Jakarta Selatan, Minggu, (8/3/2020).


Sebelumnya pada Jumat (6/3) waktu setempat, Wakil Presiden Amerika Serikat Mike Pence mengumumkan 21 orang di atas kapal pesiar Grand Princess positif covid-19. Kapal itu kini ditahan di lepas pantai California.


Kata Pence, dari 46 penumpang yang diuji, sebanyak 19 karyawan dan dua penumpang, dinyatakan positif. Dua puluh empat dinyatakan negatif, dan satu tidak dapat disimpulkan.


Di atas kapal yang berlabuh di dekat San Fransisco itu terdapat 3.500 penumpang dan awak.

  


Editor: Rony Sitanggang

  • COVID-19
  • Achmad Yurianto
  • diamond princess
  • Kementerian Kesehatan
  • Kesehatan
  • virus corona

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!