BERITA

Pasien Corona Nomor 25 Meninggal di Bali

""Ini tidak bisa diambil kesimpulan bahwa pasien ini meninggal karena Covid-19 atau karena penyakit itu. Yang jelas, pasien ini membawa empat penyakit bawaan," kata Sekda Provinsi Bali."

Adi Ahdiat

Pasien Corona Nomor 25 Meninggal di Bali
Ilustrasi: Petugas medis melakukan simulasi penanganan pasien Covid-19 di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Sanglah, Denpasar, Bali (12/2/2020). (Foto: ANTARA)

KBR, Jakarta - Pasien Coronavirus Disease-2019 (Covid-19) kasus ke-25 di Indonesia meninggal pada Rabu dini hari (11/3/2020).

Pasien yang meninggal itu adalah perempuan warga negara asing (WNA), berusia 53 tahun, sudah mengidap penyakit berat sebelum dinyatakan positif Covid-19, kemudian meninggal di RSUP Sanglah, Denpasar, Bali.

"Saya informasikan bahwa tadi pukul 02.45 WITA, salah satu WNA yang berada dalam status pengawasan terkait Covid-19 meninggal dunia di RSUP Sanglah," kata Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Bali Dewa Made Indra, seperti dilansir Antara, Rabu (11/3/2020).

"Pasien ini didiagnosa menderita penyakit diabetes melitus atau (penyakit) gula ya, kemudian hipertensi atau darah tinggi, hipertiroid, kemudian penyakit paru-paru menahun, dan yang kelima dalam pengawasan Covid-19," kata Indra.


Sekda Bali: Ini Belum Tentu Meninggal karena Covid-19

Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengungkapkan, pasien meninggal itu sudah masuk ke Bali sejak akhir Februari 2020.

"Kita sudah tracing (pasien) masuk ke Bali 29 Februari 2020, kemudian 3 Maret 2020 mulai demam, oleh keluarganya yaitu suaminya diantar ke salah satu rumah sakit swasta," kata Indra, seperti dilansir Antara, Rabu (11/3/2020).

Selama periode 3-8 Maret 2020 pasien itu dirawat di rumah sakit swasta. Karena kesehatannya tak kunjung membaik, ia dirujuk ke RSUP Sanglah dan mulai dirawat di sana pada 9 Maret 2020.

Pasien itu kemudian diumumkan sebagai kasus positif Covid-19 ke-25 di Indonesia pada Selasa, 10 Maret 2020.

Kendati demikian, Indra yakin pasien nomor 25 itu masih dalam status pengawasan. Ia pun menyebut kematiannya bisa disebabkan hal lain.

"Ini tidak bisa diambil kesimpulan bahwa pasien ini meninggal karena Covid-19 atau karena penyakit itu. Yang jelas, pasien ini membawa empat penyakit bawaan. Lalu Covid-nya masih dalam pengawasan kemarin, sehingga tidak bisa kita simpulkan yang mana yang menyebabkan meninggal, tapi yang jelas (pasien) membawa empat penyakit bawaan," kata Indra.

Indra juga menegaskan biaya pengobatan hingga pengurusan jenazah pasien ini ditanggung pemerintah.

"Termasuk tadi, untuk yang meninggal, kremasinya kita bantu biayanya dari Pemerintah Provinsi Bali," ujarnya.


Sebelum Meninggal, Pasien Sempat Kontak dengan 21 Orang

Sekda Provinsi Bali Dewa Made Indra mengungkapkan, sebelum pasien itu meninggal, pasien sempat menjalin kontak dengan 21 orang, mulai dari ia datang ke Bali sampai masuk ke rumah sakit.

Indra mengklaim kini 21 orang tersebut dalam keadaan sehat, sudah diperiksa Dinas Kesehatan Bali, dan rumah mereka sudah diisolasi.

Dinas Kesehatan Bali masih menunggu hasil uji laboratorium 21 orang itu dari rumah sakit di Jakarta.

Editor: Ardhi Rosyadi

  • COVID-19
  • bali

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!