NUSANTARA

Polda Papua Klaim Keamanan di Puncak Terkendali, Belum Perlu Penambahan Pasukan

"Kapolda Papua Mathius D Fakiri mengklaim personel keamanan yang ada saat ini diyakini masih mampu menghalau gangguan dari kelompok bersenjata. "

Arjuna Pademme

Konflik bersenjata di Kabupaten Puncak Papua
Ilustrasi: Aparat gabungan TNI/Polri saat tengah memburu kelompok bersenjata di Kabupaten Puncak, Papua, 12 Juli 2021. (Humas Polri)

KBR, Jayapura- Polda Papua belum berencana menambah pasukan ke Kabupaten Puncak, pascapenembakan yang dilakukan kelompok bersenjata terhadap seorang prajurit TNI dan warga sipil akhir pekan lalu.

Kapolda Papua Mathius D Fakiri mengklaim personel keamanan yang ada saat ini diyakini masih mampu menghalau gangguan dari kelompok bersenjata. Selain itu, situasi keamanan di Puncak masih terbilang belum mendesak.

Kata dia, Polda Papua akan menambah pasukan, apabila eskalasi kekerasan oleh kelompok bersenjata di sana terus meningkat.

"Kami lihat masih landai dan saya percaya Pak Bupati (Puncak) telah melakukan komunikasi (dengan kelompok bersenjata). Apabila eskalasi akan meningkat menurut pertimbangan saya sebagai kapolda, sekali lagi pertimbangan saya selaku kapolda akan saya putuskan untuk bagaimana membantu perkuatan untuk membantu penegakan hukum terukur," kata Mathius D Fakhiri, Kamis (24/02/2022).

Kapolda Papua, Mathius D Fakhiri mengaku telah mengingatkan kapolres Puncak dan beberapa wilayah rawan lain di Papua, mewaspadai kemunculan kelompok bersenjata. Sebab, mereka bisa keluar dari tempat persembunyian sewaktu-waktu dan kembali melakukan aksi kekerasan.

Ia telah menginstruksikan personel Polri agar tidak mengejar kelompok bersenjata. Aparat keamanan diperintahkan hanya melakukan pengamanan di wilayah pusat Ibu Kota Kabupaten Puncak, Ilaga dan daerah yang selama ini rawan serangan kelompok bersenjata.

Kapolda Papua juga telah meminta Bupati Puncak Willem Wandik terus membangun komunikasi dengan kelompok bersenjata, sebagai upaya menciptakan perdamaian di sana.

Rencana Penambahan Pasukan

Sebelumnya, Kepolisian Daerah (Polda) Papua berencana menambah 1 Satuan Setingkat Kompi (SSK) personel Brimob ke Kabupaten Puncak. Tujuannya untuk memperkuat pengamanan di sana, terutama di sekitar areal Bandara Amunggaru. 

Sebab, ada informasi kelompok bersenjata di Puncak akan memobilisasi anggotanya melakukan gangguan keamanan di sana. Bandara tersebut sempat ditutup beberapa hari setelah terjadi penembakan yang menewaskan tiga anggota TNI.

Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Papua, Faizal Ramadhani mengatakan bandara rencana baru akan dibuka pada Kamis, 03 Februari 2022.

"Memang ada informasi dari intelijen bahwa akan ada mobilisasi dari mereka. Tapi, ini kita sudah antisipasi untuk pengamanannya. Situasi cukup terkendali. Akan ada penambahan kurang lebih 1 SSK lagi, karena memang di sana akan ditempatkan kurang lebih dua SSK," kata Faizal Ramadhani, Kamis (03/02/2022).

Direskrimum Polda Papua, Faizal Ramdhani mengatakan hingga kini kelompok bersenjata diperkirakan masih berada di pinggiran Ilaga, Ibu Kota Kabupaten Puncak.

Untuk mencegah kelompok bersenjata kembali beraksi di Puncak, personel Satgas Damai Cartenz akan segera disebar ke setiap pos penjagaan yang telah ditentukan.


Baca juga:

Editor: Sindu

  • Kabupaten Puncak Papua
  • konflik Papua
  • Papua
  • HAM
  • TNI/Polri
  • Satgas Damai Cartenz
  • Kelompok Bersenjata Papua

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!