NASIONAL

Krisis Ukraina-Rusia, Ekonom: Berdampak dari Impor Sampai Investasi

""Putaran jangka pendek tentu saja harga minyak, harga gas, itu sudah sangat pasti akan berpengaruh ke kita.""

Sadida Hafsyah

Invasi Rusia, Warga tiba di perbatasan  Ukraina di Medyka, Polandia, Sabtu (26/2/22). (Antara/ Reute
Invasi Rusia, Warga tiba di perbatasan Ukraina di Medyka, Polandia, Sabtu (26/2/22). (Antara/ Reuters/Kuba Stezycki)

KBR, Jakarta- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) menjabarkan beberapa pengaruh krisis Ukraina dan Rusia terhadap perekonomian Indonesia. Direktur Indef Tauhid Ahmad menyebut yang paling berdampak adalah kenaikan harga minyak dan gas, yang selanjutnya akan berpengaruh pada kinerja impor dan ekspor negara.

Kata dia, sektor logistik yang berperan pada proses impor dan ekspor, terkena imbas langsung dari kenaikan minyak dan gas tersebut.

"Putaran jangka pendek tentu saja harga minyak, harga gas, itu sudah sangat pasti akan berpengaruh ke kita. Harga minyak naik, sebagian dari minyak kita impor. Begitu otomatis, cenderung nanti harga di dalam negeri akan menyesuaikan. Tapi mungkin akan dilihat setelah tiga bulan, kesimpulan itu akan naik atau tidak. Tetapi biasanya respon secara bisnis biasanya sudah langsung. Biaya-biaya logistik semakin naik. Dan ini pengaruh terhadap kinerja ataupun ongkos ekspor dan impor kita," ujar Tauhid saat dihubungi KBR, Minggu  (27/02/22).

Direktur Indef Tauhid Ahmad mengatakan krisis Ukraina-Rusia ini juga mempengaruhi harga komoditas lain, seperti komoditas bahan pangan.

"Mau kedelai, mau CPO, maupun batubara tambang begitu. Pasti akan naik. Karena uncertainty tinggi, resiko tinggi, biasanya biaya juga ikut tinggi. Karena orang katakan lah biaya logistik naik, resiko perdagangan naik," katanya.

Bicara pangan, Indonesia juga kemungkinan akan mengalami kendala stok komoditas gandum. Sebab Ukraina merupakan salah satu negara pengimpor gandum ke Indonesia.

"Saya kira memang jika mitra dagang kita lagi perang, otomatis kita akan kesulitan pasokan. Jadi memang harus cari alternatif sumber gandum tersebut," ucapnya.

Baca juga:


Tauhid melanjutkan dampak lain Krisis Ukraina-Rusia, akan terlihat dari besaran investasi yang bisa diperoleh oleh Indonesia.

"Pasti negara-negara yang terlibat seperti Ukraina dan Rusia, dia akan sedikit menunda melakukan peningkatan investasi di negara lain karena situasi masih krisis."

Indonesia Prihatin

Pemerintah Indonesia memberikan sikap atas pengerahan militer Rusia ke Ukraina. Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teuku Faizasyah mengatakan Indonesia prihatin atas eskalasi invasi pasukan bersenjata Rusia ke Ukraina yang membahayakan keselamatan rakyat. Kata dia, Indonesia mengecam tindakan yang melanggar wilayah teritorial negara.

"Menegaskan agar ditaatinya hukum internasional dan Piagam PBB mengenai integritas teritorial wilayah suatu negara. Serta mengecam suatu tindakan yang nyata-nyata merupakan pelanggaran wilayah teritorial dan kedaulatan suatu negara," kata Faizasyah dalam konferensi pers daring, Kamis (24/2/2022).

Editor: Rony Sitanggang

  • PBB
  • WNI di Ukraina
  • Rusia Serang Ukraina
  • Rusia
  • Ukraina
  • Krisis Ukraina-Rusia

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!