NUSANTARA

Pandemi, Batang Gelar Sekolah Tatap Muka Pekan Depan

Pandemi, Batang Gelar Sekolah Tatap Muka Pekan Depan

KBR, Batang-    Pemerintah Kabupaten Batang, Jawa Tengah berencana menggelar kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka pada awal Maret mendatang. Bupati Batang, Wihaji mengungkapkan daerah yang diizinkan membuka sekolah tatap muka yakni daerah penyebaran covid-19 yang masuk zona hijau .

"Saya minta menginventarisir dan dibikin SOP untuk bisa belajar tatap muka. Khususnya yang zona hijau saya persilakan seperti di Gerlang dan Pranten. Saya membayangkan satu tahun ini ada trouble yang saya kira akan mempengaruhi khususnya anak-anak. Tidak bisa mengkontrol muridnya seperti apa? Lalu gurunya seperti apa?" Ungkap Wihaji, Jumat (26/02/21).

 Wihaji mengkhawatirkan kondisi siswa jika terlalu lama menjalani pembelajaran jarak jauh (PJJ) atau secara daring. Pasalnya, beberapa daerah di Batang yang masuk perbatasan merupakan daerah pegunungan yang minim koneksi internet.

"Daerah di perbatasan seperti Kecamatan Bawang yang di atas gunung itu muridnya kesusahan kalau harus sekolah daring,"Jelasnya.

Ia menambahkan,  akan menerapkan SOP protokol kesehatan ketat untuk meminimalisir penularaN covid-19 agaR tak menimbulkan klaster baru dari sekolah.

"SOP sudah kami siapkan semua,"pungkasnya.

Data di situs Pemkab hingga Jumat (26/2) menunjukkan total kasus terkonfirmasi covid berjumlah 3349 orang. Sebanyak 3021 sembuh dan meninggal 163.

Editor: Rony Sitanggang

(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

  • #pakaimasker
  • #cucitanganpakaisabun
  • #IngatPesanIbu
  • #satgascovid19
  • #cucitangan
  • #KBRLawanCovid
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #jagajarak
  • COVID-19

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!