BERITA

Temuan BI, 93 Persen Uang Palsu Dicetak dengan Mesin Copy Multifungsi

Temuan BI, 93 Persen Uang Palsu Dicetak dengan Mesin Copy Multifungsi

KBR, Jakarta - Bank Indonesia (BI) bersama Bareskrim Polri memusnahkan 50.087 lembar uang palsu rupiah.

Direktur Departemen Pengelolaan Uang BI Yudi Harymukti mengatakan uang palsu itu terkumpul berdasarkan hasil temuan dari proses pengolahan uang dan klarifikasi masyarakat di BI selama Januari 2017-Januari 2018.


Tetapi, kata Yudi, itu bukan barang bukti dari kasus tindak pidana pemalsuan uang.


"Itu berasal dari hasil setoran bank ke BI, plus klarifikasi masyarakat. Jadi perbankan melakukan kegiatan setoran dan penarikan. Khusus untuk setoran, mereka menyetorkan uang ke Bank Indonesia, dan tentunya kami melakukan sortasi uang," ujar Yudi di Bank Indonesia (26/2/2020).


Yudi Harymukti mengatakan uang palsu yang dimusnahkan hari ini berupa pecahan Rp50 ribu hingga Rp100 ribu. Uang palsu pecahan Rp50 ribu paling banyak ditemukan, mencapai lebih dari 28 ribu lembar.


Menurut Yudi praktik pemalsuan uang masih menggunakan cara yang sederhana. Sehingga sebetulnya tidak sulit untuk dibedakan dengan uang asli.


"Jadi 93 persen dari pemalsuan uang yang kita temukan, itu mayoritas masih menggunakan laserjet sama inkjet. Jadi ya mesin yang kita sebut multifungsi, copy, scan, print, mesin-mesin multifungsi. Kemudian sisanya metode yang cukup manual juga dengan cara sablon, cetak offset," katanya.


Sejak 30 Agustus 2019, BI menjalin kerja sama dengan Polri, untuk pemeriksaan barang bukti pengungkapan kasus uang palsu, pemberian keterangan ahli dalam pengungkapan kasus uang palsu, sosialisasi atau edukasi terkait rupiah, dan koordinasi dan pertukaran informasi.


"Pemusnahan uang palsu merupakan wujud pelaksanaan amanat pengelolaan uang yang dimandatkan kepada BI sebagaimana diatur dalam UU Nomor 7 Tahun 2011 tentang Mata Uang," tulis BI dalam keterangan resminya.


Editor: Agus Luqman

Sadida Hafsyah

 

  • BI
  • uang palsu
  • Bareskrim Polri

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!