NUSANTARA

Ribuan Dosis Vaksin Kedaluwarsa di Merauke, Jenisnya?

"Dinkes Merauke telah mendistribusikan ratusan vial vaksin ke beberapa kabupaten yang membutuhkan, namun masih ada ribuan dosis tersisa."

Arjuna Pademme

Vaksin COVID-19 Kedaluwarsa
Ilustrasi vaksinasi COVID-19 untuk anak. Foto: ANTARA

KBR, Jayapura- Ribuan dosis vaksin COVID-19 jenis Moderna di Kabupaten Merauke, Papua, telah kedaluwarsa

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Nevil Muskita mengatakan hal itu disebabkan pelaksanaan vaksinasi korona di sana tidak maksimal, yakni sejak akhir 2021 hingga awal 2022. Salah satu faktornya ialah libur Natal dan libur Tahun Baru 2022.

"Yang Moderna ada sekitar 149 vial (1.490 dosis). Kalau yang lain (vaksin jenis Sinovac), kita kemarin sebelum expired kita koordinasikan ke kabupaten lain yang masih butuh. Jadi kita ada dropping juga ke Bovendigoel, Mappi, ada 500 vial itu. Supaya mengurangi jangan sampai dia expired," kata Nevil Muskita, Senin (17/1/2022).

Baca juga:

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Merauke, Nevil Muskita mengatakan meski dinkes telah mendistribusikan ratusan vial vaksin ke beberapa kabupaten yang membutuhkan, namun masih ada ribuan dosis yang tersisa.

Kata dia, Dinas Kesehatan Merauke saat ini sedang berkoordinasi dengan dinas pendidikan setempat untuk pelaksanaan vaksinasi terhadap siswa usia 6-11 tahun.

Dinas Kesehatan Merauke berupaya mempercepat vaksinasi terhadap anak di wilayah itu, sebab pada akhir Januari dan awal Februari 2022, akan ada lagi vaksin yang masa penggunaannya berakhir.

Nevis Muskita menambahkan, vaksinasi COVID-19 di Merauke kini fokus pada anak. Sebab vaksinasi untuk warga, tenaga kesehatan, guru dan lansia telah melampaui target, yaitu di atas 70 persen.

Editor: Sindu

  • Vaksin Kedaluwarsa
  • Vaksinasi Covid-19
  • vaksinasi anak
  • vaksin covid-19
  • Vaksinasi Lansia
  • Kemenkes
  • Dinas Kesehatan Merauke
  • Papua
  • Covid-19
  • Vaksin
  • Moderna
  • Sinovac
  • ITAGI

Komentar

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!