BERITA

Paus Fransiskus Doakan Korban Gempa Sulbar dan Kecelakaan SJ-182

Paus Fransiskus Doakan Korban Gempa Sulbar dan Kecelakaan SJ-182

KBR, Washington - Paus Fransiskus, Minggu (17/1/2021), menyampaikan doa bagi korban gempa bumi yang menewaskan puluhan orang dan melukai ratusan lainnya di Sulawesi Barat beberapa hari lalu.

Pembatasan sosial akibat pandemi virus corona membuat Paus menyampaikan doa ini dari perpustakaan Apostolic Palace dan bukan di lokasi biasa, yaitu di sebuah jendela terbuka yang menghadap ke Lapangan Santo Petrus.

“Saudara dan Saudari terkasih, saya ingin ungkapkan kedekatan saya dengan warga Sulawesi di Indonesia. Saya mendoakan mereka yang meninggal, yang luka-luka, dan juga yang kehilangan rumah atau pekerjaan mereka,” ujar Paus dalam doa Angelus mingguan.

Tak hanya itu, Paus juga mendoakan korban kecelakaan pesawat Sriwijaya Air SJ-182 yang jatuh di perairan kepulauan Seribu, Sabtu (09/01).

Mari doakan saudara kita, korban kecelakaan pesawat terbang yang terjadi Sabtu lalu di Indonesia. Semoga Tuhan juga mendukung mereka (Tim Sar/Penanggulangan Bencana) yang sedang berupaya melakukan pencarian dan penyelamatan, imbuhnya.

Badan Nasional Pencarian dan Pertolongan (Basarnas) mencatat sudah ada 81 orang yang menjadi korban meninggal dunia akibat gempa bumi yang terjadi di Sulawesi Barat pada Jumat (15/1) lalu.

"Update jumlah korban per 0117 [17 Januari] 1900H [19.000 WITA]. Korban meninggal dunia total 81 orang," kata Saidar melalui keterangan resmi.

BNPB mencatat banyak terdapat 637 korban luka-luka per 17 Januari di Kabupaten Mejene. Rinciannya sebagai berikut, 12 orang luka berat, 200 orang luka sedang dan 425 orang luka ringan.

Adapun korban luka di Kabupaten Mamuju dilaporkan sebanyak 189 orang menjalani rawat inap lantaran luka berat.


Editor: Ardhi Rosyadi

  • Paus Fransiskus
  • Korban
  • gempa sulawesi barat
  • Pesawat SJ-182

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!