NUSANTARA

Pandemi, Warga Desa di Magetan Tolak Gedung SD Dijadikan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

Pandemi, Warga Desa di Magetan Tolak Gedung SD Dijadikan Ruang Isolasi Pasien Covid-19

KBR, Magetan-  Warga Desa Gebyog, Kabupaten Magetan, Jawa Timur menolak gedung sekolah dasar di desa mereka dijadikan ruang isolasi pasien Covid-19. Camat Karangrejo Boimin mengatakan,   menerima pengaduan   terkait penolakan warga yang disampaikan secara tertulis. 

Kata dia, sebanyak 130 warga Desa Gebyog menandatangani petisi penolakan tersebut,

“Disampaikan ke Pak Bupati, Dinas Kesehatan, ke Camat tembusan saya, yang menolak ada 130,” ujarnya.

Boimin menambahkan, penolakan warga karena bangunan sekolah yang dijadikan ruang isolasi pasien covid-19 berada di permukiman warga. Warga juga khawatir terkait keamanan ruang isolasi pasien covid-19.

Alasane ya macam-macam karena dia itu takut Covid, itu kan rawan semacam itu. Tempat sekolahan kan berada di tengah-tengah permukiman,” imbuhnya.

Rencananya Pemerintah Daerah dan Satgas Penanganan Covid-19 akan mengadakan mediasi dengan warga di Balai Desa Gebyog. 

Saat ini pemerintah Kabupaten Magetan telah mempersiapkan  tiga ruang bangunan sekolah dasar di Desa Gebyog dengan sejumlah fasilitas seperti pos keamanan, toilet dan pemasangan wifi. 

Bangunan SD tersebut rencananya digunakan untuk mengantisipasi jika pasien Covid-19 di RSUD Sayidiman maupun fasilitas khusus penangan covid-19 lainnya tak mampu menampung pasien. 

Editor: Rony Sitanggang


(Redaksi KBR mengajak untuk bersama melawan virus covid-19. Selalu menerapkan protokol kesehatan dalam setiap kegiatan dengan 3M, yakni; Memakai Masker, Menjaga Jarak dan Mencuci Tangan dengan Sabun.)

 

  • #IngatPesanIbu
  • #jagajarak
  • #pakaimasker
  • COVID-19
  • #cucitangan
  • #jagajarakhindarikerumunan
  • #KBRLawanCovid
  • #Takkenalmakatakkebal
  • #satgascovid19
  • #3M
  • #3T
  • #vaksinasicovid-19
  • #cucitanganpakaisabun

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!