RUANG PUBLIK

Ini Superfood untuk Bayi Usia 0 – 12 Bulan

Superfood untuk bayi

Superfood adalah istilah untuk jenis-jenis makanan yang memiliki kandungan nutrisi sangat baik. Namun, karena berbagai faktor, terkadang makanan yang tergolong superfood ini tidak cocok untuk kalangan tertentu.

Misalnya saja, ada superfood yang harus dihindari seseorang karena faktor alergi. Atau, ada juga “makanan super” yang kandungan nutrisinya tergolong rendah untuk orang dewasa, sehingga hanya cocok diberikan untuk bayi dan anak-anak.

Berikut ini adalah sejumlah superfood yang sesuai dengan kebutuhan nutrisi bayi dalam berbagai rentang usia. Mari kita lihat daftarnya.

Superfood untuk Bayi Usia 0 – 6 Bulan

Menurut penelitian British Medical Journal (1999) yang melibatkan 9.000 bayi, 4,5% bayi yang diberikan susu formula terkena obesitas seiring masa pertumbuhannya. Sedangkan bayi yang diberi ASI memiliki tingkat obesitas lebih rendah, yakni hanya sekitar 2,8% saja.

Karena itu, dalam buku Superfood for Baby, Makanan Terbaik untuk Tumbuh Kembang Bayi (2009) Dr. Yekti Hartanti Effendi menjelaskan bahwa makanan terbaik untuk bayi usia 0 – 6 bulan adalah Air Susu Ibu (ASI) yang berkualitas, bukan susu formula. 

Dalam pemberian ASI, sang ibu juga harus memperhatikan asupan gizinya sendiri. Agar bisa menghasilkan ASI berkualitas baik sang ibu harus mengatur menu makanan dengan nutrisi seimbang yang meliputi asupan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, serta serat dari buah dan sayuran.

Tapi jangan mengonsumsi daging dan sayur sembarangan. Para ibu sebaiknya memastikan agar makanan-makanan tersebut merupakan produk organik yang tidak mengandung residu pestisida dan hormon buatan. Makanan-makanan itu juga harus diolah dan dibersihkan dengan benar agar terbebas dari bakteri-bakteri berbahaya.

Terkadang, ada juga kasus di mana bayi mengalami reaksi alergi terhadap ASI. Jika hal ini terjadi, segera konsultasi kepada dokter. Umumnya kasus demikian bisa ditangani dengan pemberian susu formula berkadar laktosa rendah.


Superfood untuk Bayi Usia 6 – 8 Bulan

Para ibu dianjurkan untuk memberi ASI hingga sang buah hati berusia dua tahun. Namun saat mereka sudah berusia di atas 6 bulan, ibu juga mulai perlu memberikan makanan pendamping.

Di usia 6 – 8 bulan, organ pencernaan bayi sudah mulai berkembang dan bisa mencerna makanan yang lebih padat. Namun demikian, pencernaannya belum berfungsi sempurna seperti orang dewasa. Karena itu, para ibu dianjurkan memberi makanan bertekstur lunak seperti pisang dan alpukat.

Pisang mengandung karbohidrat yang berguna untuk sumber energi, sekaligus vitamin C dan vitamin B kompleks yang baik untuk perkembangan fungsi otak. Sama halnya dengan alpukat yang juga mengandung vitamin C, vitamin K, folat, kalium, dan mengandung banyak serat sehingga baik untuk pencernaan dan perkembangan jaringan tubuh.


Superfood untuk Bayi Usia 8 – 12 Bulan

Di periode ini umumnya bayi sudah dapat duduk tegak dan mampu menggunakan tangannya dengan aktif. Mereka pun umumnya sudah mulai bisa mengunyah dan menelan makanan yang cukup padat.

Karena itu, di usia ini para ibu sudah mulai bisa memberikan superfood seperti kacang lentil yang kaya berbagai jenis vitamin dan mineral penting.

Bayi usia 8 – 12 bulan juga bisa mulai diberikan daging merah atau   ikan salmon yang mengandung zat besi, protein, lemak, serta asam lemak Omega-3. Berbagai nutrisi ini sangat bermanfaat untuk perkembangan saraf dan jantung.

Hanya saja, karena pertumbuhan gigi bayi belum maksimal, ibu sebaiknya memberikan daging dalam bentuk yang sudah dipotong-potong atau dicincang dengan halus. Asupan makanan lainnya seperti buah apel dan pepaya juga tetap perlu diberikan untuk menjaga gizi bayi agar tetap seimbang.

(Sumber: Superfood for Baby, Makanan Terbaik untuk Tumbuh Kembang Bayi, 2009)

 

  • superfood
  • bayi
  • ASI

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!