OPINI

Abdul Somad

"Yang Muslim merasa malu dengan apa yang dikatakan Abdul Somad. Sementara umat Kristen dan Katolik langsung memaafkan – tanpa kecaman, tanpa makian, tanpa ancaman demo berjilid-jilid."

KBR

Ilustrasi: Abdul Somad
Ilustrasi: Abdul Somad (Foto: KBR/Yulius Martoni)

Sudah nonton video Abdul Somad yang viral itu? Sebaiknya tak usah. Gerah rasanya. Di video itu, Abdul Somad menjawab pertanyaan di sebuah pengajian soal seseorang yang merasa menggigil kalau melihat salib. Jawaban Abdul Somad: karena ada jin kafir di sana. Sungguh jawaban yang dangkal dan membodohi. Yang juga bikin sedih adalah respons pengajian tersebut. Tertawa. Bayangkan, menertawakan sesuatu yang jadi simbol penting bagi umat agama lain.

Abdul Somad sudah membuat klarifikasi. Bahwa ini disampaikan di pengajian tertutup. Lha, apa lantas boleh menghina agama lain kalau dilakukan di tempat tertutup?

Respons langsung bermunculan. Yang Muslim merasa malu dengan apa yang dikatakan Abdul Somad. Sementara umat Kristen dan Katolik langsung memaafkan – tanpa kecaman, tanpa makian, tanpa ajakan turun ke jalan, tanpa ancaman demo berjilid-jilid.

Bertahun lalu, ketika ada kasus serupa ini, budayawan Franz-Magnis Suseno pernah berucap: umat Nasrani sudah dewasa. Duh. Ini seharusnya membuat orang semacam Abdul Somad malu. Tak sepantasnya bicara buruk terhadap agama lain karena semua agama mengajarkan kebaikan. Abdul Somad adalah gambaran cara pikir yang sempit, yang membeda-bedakan, memperuncing segregasi. Di tengah keberagaman Indonesia, menghargai simbol yang diyakini umat agama lain seharusnya ada di setiap tarikan nafas kita. Bukan penjelasan serampangan seperti yang disampaikan Abdul Somad. 

  • toleransi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!