OPINI

Imlek

Sembahyang menjelang imlek
Warga menyalakan lilin saat sembahyang malam Tahun Baru Imlek 2570 di Vihara Dhanagun, Kota Bogor, Jawa Barat (5/2/2019). (Foto: Antara/Arif Firmansyah).

Kepolisian Jakarta menyiapkan lebih 5 ribu personil gabungan untuk menjaga perayaan tahun baru Imlek. Penjagaan aparat disebar mulai kemarin petang, dilakukan  dari tempat ibadah wihara, tempat wisata, hingga jalan. Semua untuk memastikan perayaan berlangsung aman dan lancar.

Penjagaan tak hanya di Jakarta, kepolisian daerah lain juga melakukannya. Apalagi beberapa hari sebelumnya di beberapa daerah muncul penolakan perayaan Imlek . Alasannya beragam. Mulai urusan keyakinan sampai mengaitkan ketenangan situasi dengan Pemilu pada April mendatang.

Bagusnya, pemerintah daerah tak menggubris atau tunduk pada penolakan dari kelompok intoleran   itu. Mengakomodir tekanan  dari  kelompok-kelompok semacam ini, hanya akan membuat mereka besar kepala. Tak sepatutnya cara penolakan yang didasari pemikiran cupet itu diberi ruang atau didukung dalam masyarakat yang majemuk. Penolakan yang didasari kebencian pada golongan lain. Tak sudi menghormati, menghargai tradisi atau keyakinan liyan.

Itu sebab Pemerintah harus berdiri di atas segala golongan, dan memastikan semua bisa melaksanakan haknya sebagai warga seperti menjalankan ibadah atau merayakannya. Tak boleh lagi siar kebencian pada golongan lain dituruti dan dibiarkan. Karena pembiaran oleh negara, akan menyuburkannya dan memecah bangsa ini.

Selamat tahun baru Imlek. Gong xi fat cai. 

  • Toleransi
  • Imlek
  • Intoleransi

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!