OPINI

Urusan Pribadi

"Kita juga perlu belajar melihat orang dari rekam jejak profesionalnya, bukan dari kisah pribadi penuh bumbu di sana sini. "

KBR

Urusan pribadi Ahok
Ahok bersama keluarga dan kerabat usai bebas dari penjara (Foto: Antara/tim BTP)

Manusia pada dasarnya punya rasa ingin tahu yang tinggi. Kadang keliwat tinggi sehingga informasi terus digali-gali seolah tanpa ujung. Seperti soal Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok, yang kini minta disapa BTP. Begitu keluar penjara, semua mata sibuk terarah ke sana. Ralat, bahkan sebelum dia keluar penjara pun, semua sudah sibuk menduga: apa yang akan dilakukan Ahok setelah ini?

Sepanjang akhir pekan ini, warganet sibuk berkomentar, berasumsi, menduga-duga soal apa yang akan dilakukan Ahok di kehidupan pribadinya. Terutama terkait rencana pernikahannya dengan Puput, ajudan eks istrinya. Segala hal soal latar belakang agama, kehidupan percintaan sampai sapaan mesra keduanya jadi bahasan. Sampai ada yang berkomentar: yang masuk penjara itu Ahok yang politisi, sementara yang keluar penjara itu BTP yang selebriti. 

Tokoh publik memang wajar jadi sorotan publik. Tapi akan jauh lebih menarik kalau kita bicara soal aspek profesionalisme dari si tokoh publik ini. Pilihan pribadi biarlah menjadi pilihan pribadi, yang tak perlu dibahas, dikomentari atau diasumsikan macam-macam oleh kita yang hanya melihatnya dari jauh. Kita juga perlu belajar melihat orang dari rekam jejak profesionalnya, bukan dari kisah pribadi penuh bumbu di sana sini. Menjadi komentator memang asik, tapi lebih asik lagi kalau yang dikomentari adalah urusan prestasi, bukan soal pribadi. 

  • Basuki Tjahaja Purnama
  • Ahok
  • BTP

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!