OPINI

Aku Cinta Sehat

"Pemberian ASI eksklusif kepada bayi yang baru lahir juga adalah salah satu langkah promotif dan preventif yang jitu."

KBR

Ilustrasi: Hari Kesehatan Nasional
Ilustrasi: Hari Kesehatan Nasional

Peringatan Hari Kesehatan hari ini mengambil tema “Aku Cinta Sehat”. Tema ini dipilih sebagai momentum untuk mengubah upaya kesehatan dari kuratif alias mengobati menjadi preventif dan promotif, yang menekankan pada pencegahan. Ini bukan tugas mudah dan sederhana mengingat selama ini pendekatan kesehatan lebih banyak pada mengobati. Padahal ada begitu banyak penyakit yang bisa dicegah dengan menggalakkan aksi promotif dan preventif kesehatan. 

Contohnya, diare. Diare masih menjadi salah satu penyebab kematian tertinggi bagi semua umur di tanah air. Badan urusan anak PBB UNICEF menyebut, ada 35 juta balita yang masih terancam meninggal akibat penyakit ini. Padahal diare adalah penyakit yang mudah diobati dan dicegah, dengan menjaga keberasihan makanan dan minuman. 

Pemberian ASI eksklusif kepada bayi yang baru lahir juga adalah salah satu langkah promotif dan preventif yang jitu. Asupan gizi yang memadai sejak hari pertama adalah kunci bagi tumbuh kembang yang optimal. Stunting  bisa dicegah dengan cara ini. Tapi nyatanya, pemberian ASI eksklusif masih rendah.

Tindakan promotif dan preventif kesehatan mestinya membutuhkan biaya yang lebih sedikit ketimbang kuratif atau mengobati. Kita sudah lihat bagaimana BPJS  Kesehatan berdarah-darah keuangannya lantaran ada begitu banyak orang sakit yang harus ditanggung. Sosialisasi dan perubahan paradigma ke arah promotif dan preventif mesti segera dilakukan semua pihak, demi menyelamatkan kualitas Generasi Emas kita di masa mendatang. Karena kesehatan adalah investasi masa depan. 

 

  • hari kesehatan nasional
  • aku cinta sehat
  • UNICEF
  • ASI eksklusif

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!