Pemerintah Provinsi Yogyakarta mulai kemarin memberlakukan siaga darurat bencana hingga dua bulan mendatang. Sejak beberapa hari ini hujan deras mengguyur daerah istimewa itu. Akibatnya banjir dan longsor menimpa sejumlah kabupaten/kota. Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat di provinsi ini bencana dari banjir, longsor sampai angin puting beliung terjadi hampir di 300 lokasi.
Tercatat 3 warga tewas.Bencana serupa juga terjadi di sejumlah kabupaten/kota di pulau Jawa dan Bali. BNPB menyatakan cuaca ekstrem dampak siklon tropis Cempaka ini menyebabkan bencana di 28 kabupaten/kota. Kabupaten Pacitan, Jawa Timur menjadi yang terparah dengan jumlah korban mencapai 11 jiwa. Bencana tak hanya menyebabkan jatuhnya korban jiwa, ribuan orang mengungsi, ribuan rumah dan ribuan hektar lahan pertanian rusak. Kerugian ditaksir mencapai triliunan rupiah.
Pemerintah Pusat menyiapkan hampir 300 ribu ton beras untuk daerah yang tengah menghadapi bencana. Beras cadangan itu juga disiapkan bagi pengungsi akibat erupsi gunung Agung di Bali dan gunung Sinabung di Sumatera Utara. Untuk sementara pemerintah memfokuskan bantuan logistik bagi pengungsi. Uang santunan juga disiapkan bagi warga yang meninggal atau luka akibat bencana. Bencana bisa datang kapan saja. Apalagi hampir seluruh provinsi rawan bencana.
Pemetaan yang dilakukan BNPB menunjukkan setidaknya 150 juta warga tercatat tinggal di kawasan padat yang rawan terjadi bencana. Itu sebab antisipasi perlu dilakukan jauh hari untuk meminimalisir jatuhnya korban jiwa. Warga juga pemerintah setempat perlu mendapat pengetahuan tanggap bencana. Tentu agar tak sampai jatuh korban jiwa, juga harta benda.