OPINI

Fondasi Bangsa

Pidato Jokowi usai ditetapkan sebagai pemenang Pilpres 2019

Presiden terpilih Joko Widodo mengajak pesaingnya pasangan  Prabowo-Sandi  untuk bersatu membangun bangsa. Dia meminta untuk melupakan perbedaan politik. Perbedaan pilihan politik yang membelah masyarakat menjadi kubu 01 atau kubu 02 bersatu kembali menjadi Indonesia, begitu pidato Jokowi usai ditetapkan Komisi Pemilihan Umum (KPU).  

Senada disampaikan Wakil Presiden terpilih Ma'ruf Amin. Dia berharap masyarakat rukun kembali demi kepentingan bangsa. Dia meminta antarteman, antartetangga, juga antarkeluarga kembali bertegur sapa. 

Tak bisa dipungkiri politik sudah meretakkan bangsa ini. Retak menyusup hingga ke fondasi terkecil, keluarga. Dari sekadar mendiamkan sampai mempertengkarkan pilihan politik.

Sayangnya ajakan itu sepertinya bertepuk sebelah tangan. Penantang petahana memilih mengirim wakil, tak menghadiri penetapan KPU. Memang tak ada kewajiban untuk menghadiri undangan penyelenggara pemilu, tapi ada fatsun, kesantunan politik yang diabaikan.

Pesan buruk semacam itu tentu bukan sikap negarawan. Siap menang, tentu harus siap kalah pun mesti berkali-kali. Apalagi ini urusan berbangsa. Mesti punya jiwa besar demi merekatkan kembali fondasi bangsa yang retak karena perbedaan pilihan politik.

 

  • Jokowi
  • Prabowo Subianto
  • KPU
  • Pilpres 2019

Komentar (0)

KBR percaya pembaca situs ini adalah orang-orang yang cerdas dan terpelajar. Karena itu mari kita gunakan kata-kata yang santun di dalam kolom komentar ini. Kalimat yang sopan, menjauhi prasangka SARA (suku, agama, ras dan antargolongan), pasti akan lebih didengar. Yuk, kita praktikkan!